Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo meninggal dunia, Rabu (24/4/2024) dini hari di Jakarta. Mooryati meninggal dunia dalam usia 96 tahun.

Kabar duka itu disampaikan langsung putri Mooryati yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Putri Kus Wisnu Wardhani.

Meninggalnya Mooryati Soedibyo meninggalkan kabar duka bagi dunia kecantikan dan perempuan Indonesia. Cucu Raja Kesunanan Surakarta, Paku Buwono X ini merupakan pendiri Mustika Ratu.

Perusahaan di bidang kecantikan itu dia dirikan pada 1976 setelah sebelumnya menggeluti bisnis jamu pada 1975. Kini, produknya pun telah mendunia.

Ia kemudian mendirikan Yayasan Puteri Indonesia dan mencetuskan kontes kecantikan Puteri Indonesia pada 1992. Kontes ini masih digelar setiap tahunnya sejak mulai digelar di tahun itu.

Mooryati juga tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia, dan sebagai ”Empu Jamu”. Namanya juga masuk dalam daftar 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia pada 2007. Saat itu namanya menempati urutan ke-7.

Selain di bidang bisnis dan kecantikan, Mooryati juga pernah tercatat sebagai Wakil Ketua II Majelis Permusyawaratan Rakyat Periode 2004-2009.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan, Mooryati merupakan tokoh peremuan inspiratif Indonesia yang bercita-cita memajukan bangsa. Menurutnya, sebagian besar hidup Mooryati telah didedikasikan untuk memajukan peran perempuan-perempuan di Indonesia.

Ia pun menyandinngkan Mooryati Soedibyo dengan RA Kartini. Menurutnya, Mooryati Soedibyo merupakan RA Kartini di era modern.

”Beliau sosok inspiratif yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kemajuan bangsa, terutama kaum perempuan. Saya atas nama pribadi dan keluarga, serta selaku pimpinan MPR, berduka atas kepergian Ibu Mooryati Soedibyo,” kata Basarah dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/4/2024).

Mustika Ratu menjadi bukti kiprah Mooryati Soedibyo. Basarah mengatakan, Mooryati telah menggali, memperkenalkan dan memajukan tanaman herbal asli Indonesia yang diramu untuk kesehatan dan kecantikan.

Ia pun tak heran, Mooryati kemudian dijuluki sebagai ”Empu Jamu” baik di Tanah Air dan dunia internasional.

“Ini merupakan sikap terpuji dari tokoh-tokoh perempuan Indonesia yang ingin memajukan kearifan lokal,” sambung Ketua DPP PDIP itu.

Tak hanya itu, Mooryati juga pernah menjadi anggota Panitia Ad Hoc III DPD. Panitia Ad Hoc itu di antaranya membidangi masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, termasuk kesejahteraan perempuan.

”Selain fokus terhadap kemajuan perempuan Indonesia, beliau juga selalu berpesan agar semangat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus terus dijaga dan dibela sepanjang masa untuk generasi sekarang dan yang mendatang. Semangat kebangsaan itu yang akan terus diingat,” ujarnya.

Komentar

Berita Terkini