Kemenag: Hari Raya Iduladha Berpotensi Bersamaan
Zulkifli Fahmi
Rabu, 29 Mei 2024 06:44:00
Murianews, Jakarta – Hari Raya Iduladha berpotensi digelar secara bersamaan di Indonesia. Itu diungkapkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.
Perkiraan itu berdasarkan data hilal atau posisi hilal pada hari digelarnya sidang isbat awal Zulhijah, 7 Juni 2024 nanti.
Di mana saat itu, posisi hilal di seluruh Indonesia telah sesuai syarat kriteria Imkanur rukyat Meneteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yakni, tinggi hilal berada di ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Adib menjelaskan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada 7 Juni 2024 nanti berada ti atas ufuk antara 7° 15.82' (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai 10° 41.09' (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit).
Sementara, sudut elongasinya antara 11°34.83' (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) sampai 13°14.47' (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit).
Dengan posisi itu, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat MABIMS.
”Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS. Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat,” imbuh Adib.
Dengan demikian, awal Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Iduladha secara serentak. Meski begitu, Adib menekankan agar masyarakat untuk tetap menunggu hasil Sidang Isbat.
Diketahui, Sidang Isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H digelar 7 Juni 2024 atau bertepatan pada 29 Zulkuaidah 1445 H. Penentuan ini juga untuk mengetahui jatuhnya Hari Raya Iduladha 1445 H.
Sidang Isbat digelar di Auditorium Kemenag, Jalan MH Thamrin Jakarta. Kemenag mengundang Komisi VIII DPR RI, Pimpinan MUI, Duta Besar Negara Sahabat, Perwakilan Ormas, dan Tim Hisab Rukyat Kemenag.
Murianews, Jakarta – Hari Raya Iduladha berpotensi digelar secara bersamaan di Indonesia. Itu diungkapkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib.
Perkiraan itu berdasarkan data hilal atau posisi hilal pada hari digelarnya sidang isbat awal Zulhijah, 7 Juni 2024 nanti.
Di mana saat itu, posisi hilal di seluruh Indonesia telah sesuai syarat kriteria Imkanur rukyat Meneteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Yakni, tinggi hilal berada di ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Adib menjelaskan, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada 7 Juni 2024 nanti berada ti atas ufuk antara 7° 15.82' (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai 10° 41.09' (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit).
Sementara, sudut elongasinya antara 11°34.83' (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) sampai 13°14.47' (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit).
Dengan posisi itu, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria Imkanur rukyat MABIMS.
”Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS. Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat,” imbuh Adib.
Dengan demikian, awal Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan sehingga, di tahun ini, umat Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Iduladha secara serentak. Meski begitu, Adib menekankan agar masyarakat untuk tetap menunggu hasil Sidang Isbat.
Diketahui, Sidang Isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H digelar 7 Juni 2024 atau bertepatan pada 29 Zulkuaidah 1445 H. Penentuan ini juga untuk mengetahui jatuhnya Hari Raya Iduladha 1445 H.
Sidang Isbat digelar di Auditorium Kemenag, Jalan MH Thamrin Jakarta. Kemenag mengundang Komisi VIII DPR RI, Pimpinan MUI, Duta Besar Negara Sahabat, Perwakilan Ormas, dan Tim Hisab Rukyat Kemenag.