Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Palang Merah Indonesia (PMI) menyerukan agar akses kemanusiaan yang aman dan tanpa batas, baik dari maupun menuju Gaza, Palestina harus dibuka secara permanen.

Ini guna menjangkau populasi yang terdampak di mana pun mereka berada, termasuk di wilayah konflik Gaza Utara.

Pembukaan akses ini harus dibuka untuk menyelamatkan kehidupan para pengungsi yang memerlukan bantuan kebutuhan dasar.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengungkapkan, saat ini banyak pengungsi di Gaza yang terpaksa tidur di jalan-jalan dan tempat terbuka. Bahkan, mereka tidur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan yang hancur.

”Kita tetap harus berupaya agar bantuan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti bahan pangan, minuman dan penampungan sementara berupa tenda keluarga ini dapat didorong segera ke warga di pengungsian. Oleh karena itu, PMI berharap semua pintu akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza di buka secara permanen,” tutur JK,  dikutip dari Antara, Rabu (19/6/2024).

Mantan Wakil Presiden RI itu mengatakan, meski situasi di sana terus memburuk bantuan kemanusiaan tidak boleh terhenti dan harus tetap berjalan.

Jusuf Kalla mengatakan, kebutuhan tenda keluarga menjadi sangat prioritas, di samping kebutuhan pangan, air minum, dan pakaian.

Saat ini, PMI telah mengirimkan 500 unit tenda untuk para pengungsi di Gaza, Palestina. Pengiriman bantuan itu bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan setempat.

Bantuan tersebut dikirimkan melalui Mesir ke perbatasan Mesir dengan Gaza. Tenda dengan berat total 40 ton itu diangkut menggunakan tiga truk kontainer.

Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi mengatakan, setiap tenda yang dikirimkan memiliki ukuran 4x4 meter. Ukuran tersebut dapat menampung satu keluarga dengan jumlah kapasitas empat sampai lima orang.

”Tenda-tenda keluarga bantuan PMI ini telah dilengkapi dengan tools kits, sehingga warga pengungsi dapat mendirikan tendanya secara mandiri maupun dengan fasilitasi Tim Bulan Sabit Merah Mesir, maupun Bulan Sabit Merah Palestina,” katanya.

Jumlah tenda yang dikirimkan juga bakal ditambah 500 unit lagi. Dengan begitu, hingga akhir Juni 2024 nanti jumlah tenda untuk pengungsi Palestina berjumlah 1000 unit.

Hadi menjelaskan, saat ini pintu masuk Gaza melalui Rafah masih belum dibuka. Namun, hasil koordinasi dengan Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir, ada rute lain yang bisa ditempuh.

Hanya saja, jumlahnya sangat terbatas. Akses tersebut yakni melalui penyeberangan Karam Abu Salem.

”Atas nama Palang Merah Indonesia, kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor dan masyarakat Indonesia atas sumbangan dan bantuannya kepada saudara saudara warga pengungsi Palestina,” ujarnya.

Komentar

Terpopuler