Usai PDN Diretas, Darius Sinathrya Kirim Cuitan Nyelekit
Zulkifli Fahmi
Jumat, 28 Juni 2024 17:30:00
Murianews, Jakarta – Serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional (PDN), menjadi perhatian publik. Artis Darius Sinathrya pun turut mengomentari insiden itu.
Lewat akun X (dulu twitter), suami Donna Agnesia itu melemparkan cuitan nyelekit. Ia pun menyindir dan secara tersirat menduga ada konspirasi di balik serangan siber itu.
’’Mau hapus berkas, bakar gedungnya. Mau hapus data digital, pinjam tangan hacker,’’ cuit Darius seperti dikutip, Jumat (28/6/2024).
Cuitan yang diunggah, Kamis (27/6/2024) pukul 09.56 WIB itu, sudah dilihat lebih dari 730 kali dan mendapatkan 571 komentar dari pengguna X.
’’Ada yang bisa bantu hapus masa lalu?’’ tulis Darius di unggahan lainnya.
Cuitan Darius Sinathrya terkait serangan siber yang menyerang PDN. (Istimewa/X@dsinathrya)
Sindiran pedas Darius itu pun mendapatkan beragam tanggapan dari netizen. Ada yang menanyakan kabarnya usai mengunggah kritikan pada pemerintah itu.
’’Bang masih aman? Pen nitip jejak. Btw uang tebusan boleh kali bagi-bagi. Lumayan buat modal kampa…,’’ tulis salah satu warganet.
Ada juga yang mengira kritikan itu dicuitkan oleh aktor Ferdi Nuril.
’’Kirain tadi twit dari bang Fedi Nuril,’’ cuit warganet.
Diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) diretas kelompok peretas lintas negara Lockbit 3.0 dengan mengirimkan ransomware. Data di PDN pun terkunci.
Peretas meminta imbalan Rp 131 miliar pada pemerintah untuk membuka kunci data tersebut. Namun, pemerintah menolak permintaan pelaku.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian yakin data di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 tidak disebar hacker ke dark web. Data itu masih di tempat, namun terkunci.
Hinsa juga menyebut, serangan ransomware itu sudah terjadi seminggunan. Saat ini, pihaknya bersama Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) terus melakukan pemeriksaan forensik terkait serangan siber tersebut.
’’Forensik kan lagi kerja terus itu. Tapi sementara dugaan kami karena sifatnya serangan ini kan mengenkripsi sehingga data itu tersandera. Data itu ada di tempat tapi tersandera karena terkunci,’’ ungkapnya, dikutip dari Suara.com.
