Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Tak semua data Kementerian dan Lembaga (K/L) yang tersimpan di Pusat Data Nasional atau PDN yang diretas dapat dipulihkan. Hanya 44 K/L yang dapat dipulihkan, lantaran memiliki backup.

Imbas PDN diretas kelompk peretas Lockbit 3.0, seluruh data di PDN terkunci. Pemerintah pun pasrah dengan membiarkan ratusan data yang terenkripsi ransoware itu. Keputusan itu diambil usai data dipastikan masih berada dalam server PDN.

’’Iya dibiarkan saja di dalam, sudah kita isolasi. Jadi enggak bisa diapa-apain. Enggak bisa diambil oleh dia (peretas) juga,’’ kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (KIP) Kemkominfo Usman Kansong, seperti dikutip dari Kompas.tv, Rabu (26/6/2024).

Pasalnya, selain data sudah diisolasi di PDN, tidak ada jaminan peretas akan memenuhi janjinya membuka enkripsi usai mendapatkan uang.

’’Memang kalau kita bayar juga dijamin (dikembalikan), enggak diambil datanya, enggak juga,’’ ujarnya.

Pemulihan pun hanya bisa dilakukan pada data yang telah di backup. Total, ada 44 K/L yang telah memiliki backup data.

Data yang dipulihkan nantinya diutamakan pada yang bersentuhan dengan kepentingan publik. Targetnya, akhir Juni ini ada 18 layanan di K/L yang dapat recovery.

’’Kita berharap setiap hari ada tenant-tenant ataupun kementerian/lembaga yang pulih. Sehingga kami berharap akhir bulan ini paling tidak ada 18-an bisa recovery,’’ katanya.

Diketahui, pelaku mengirimkan ransomware ke PDN dan meminta tebusan 8 jura dolar AS atau sekitar Rp 131 miliar untuk melepaskan kunci data itu.

Pemerintah menyatakan, tidak akan membayar tebusan yang diminta peretas untuk memulihkan data yang dienkripsi.

Herlan Wijanarko, Direktur Network dan IT Solution Telkom menjelaskan, bahwa data yang sudah dikunci ransomware tidak bisa dipulihkan.

Sehingga, saat ini tim pemerintah berupaya memulihkan data dengan sumber daya yang tidak terenkripsi ransomware.

Ia memastikan, data yang diserang tidak akan bocor ke luar. Sebab, pihaknya telah memutus akses dari luar agar data-data yang terenkripsi ransomware masih berada dalam server PDN.

’’Kita berupaya keras melakukan recovery resource yang kita miliki. Yang jelas data yang sudah kena ransomware sudah tidak bisa kita recovery. Jadi sekarang menggunakan sumber daya yang masih kita miliki,’’ ujarnya,

Herlan menjelaskan, berdasarkan audit Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), data yang diserang hanya dienkripsi, tapi masih ditempat.

’’Dan sekarang sistem PDN sudah kita isolasi, tidak ada yang bisa mengakses, kita putus akses dari luar,’’ ujarnya.

Komentar