Rabu, 19 November 2025

Murianews, JakartaMedia massa berbasis digital baik website maupun aplikasi memerlukan inovasi untuk keberlanjutannya. Sebab, disrupsi luar biasa dan kondisi politik yang penuh tantangan mendorong media untuk terus berinovasi.

Pernyataan itu diungkapkan Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika saat membuka Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang diselenggarakan Asosiasi Media Sibet Indonesia (AMSI).

Agenda itu sendiri diselenggarakan selama dua hari, Rabu-Kamis (28-29/8/2024). IDC 2024 yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Slipi Jakarta itu mengangkat tema ’’Inovasi untuk Berkelanjutan’’.

Di kesempatan itu, Wahyu mengungkapkan, dalam setahun terakhir ini jumlah pengunjung ke website dan aplikasi media berbasis berta anjlok. Kondisi itu tentunya berdampak pada pendapatan media.

Ia menyebut, tak sedikit perusahaan media mulai mengurangi jumlah jurnalis demi beradaptasi dengan proyeksi bisnis yang tak menentu.

Menurutnya, kondisi ini tak datang dengan tiba-tiba. Disrupsi digital yang terjadi 10-15 tahun terakhir mengubah secara mendasar industri pers di semua belahan dunia.

Wahyu menjelaskan, distribusi berita kini berada di tangan perusahaan platform digital global macam Google, Meta, X, bahkan TikTok.

Ia pun mengungkapkan Laporan Reuters Institute for the Study of Journalism di Januari 2024 lalu. Dalam laporan itu, menyebutkan jumlah pengunjung situs berita menurun drastis ketika traffic dari media sosial anjlok signifikan.

’’Ada dua kunci bagi media dalam menghadapi kondisi ini. Beradaptasi dengan teknologi yang berubah. Kemudian berinovasi, menciptakan value baru untuk jurnalisme,’’ ujarnya.

Menghadapi tantangan itu, AMSI untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan Indonesia Digital Association (IDA) di acara IDC 2024.

AMSI sadar, tanpa kemampuan berinovasi perusahaan media tidak akan bisa menjamin keberlanjutannya. Inovasi tersebut di antaranya, mulai dari mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi dan mengeksekusi solusi itu menjadi produk yang bisa diterima audiens.

’’Padahal, tanpa media yang sehat secara bisnis dan konten berkualitas, seluruh ekosistem informasi digital akan terancam,’’ imbuh Wahyu.

Ketua Umum IDA, Dian Gemiano mengatakan, media harus mandiri secara konten, teknologi, bisnis dan finansial. Namun, ia menegaskan, mandiri yang dimaksud bukan berarti anti kolaborasi maupun anti teknologi.

’’Mandiri, lebih proaktif kolaborasi dan berinovasi. Proaktif artinya mendorong inovasi tersebut. Dengan demikian, konten dan bisnis bisa berjalan dengan misi yang sama,’’ katanya.

IDC 2024 kali ini ditandai dengan kehadiran rangkaian kegiatan ’’Road to IDC 2024’’ serta ’’Masterclass’’. ’’Road to IDC 2024’’ merupakan diskusi terbuka dan tertutup yang digelar AMSI sebagai pemanasan menuju ajang utama yaitu IDC 2024.

Sementara itu ’’Masterclass’’ digelar untuk memberikan pembelajaran kelas mahir bagi pelaku-pelaku media profesional untuk terus meningkatkan kapasitasnya. Kegiatan akan ditutup dengan penganugerahan AMSI Awards 2024.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler