Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Indonesia Digital Conference atau IDC 2024 hari kedua, Kamis (29/8/2024) membahas strategi jitu keberlanjutan media massa atau publisher. Tantangan yang makin berat menuntut media untuk berinovasi.

Salah satunya yakni, memanfaatkan data pengunjung situs yang lebih spesifik untuk keberlanjutan bisnisnya. Pendekatan pada pembaca disebut menjadi upaya menghadapi tantangan berat perusahaan media.

Regional Director Antsomi Ilona Juwita mengatakan, utilitas data dapat meningkatkan jumlah pengunjung aktif, meningkatkan pengalaman kunjungan hingga berujung peningkatan pendapatan.

’’Ayo teman-teman media bergerak untuk lebih mengenal pembacanya. Semuanya perlu pendekatan kepada pembaca,’’ ujarnya dalam sesi diskusi Indonesia Digital Conference (IDC) 2024, di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Belajar dari pengalaman, media besar seperti Grup EMTEK telah memanfaatkan data user sebagai strategi meningkatkan pendapatannya.

’’Kami melakukan pengumpulan data pembaca dan mengolahnya. Kami punya segmentasi pembaca,’’ kata Yogi Triharso, Head of EMTEK Digital.

Selama ini media massa atau publisher menggantungkan pendapatan utamanya dari iklan. Namun, akhir-akhir ini, pendapatan media dari iklan justru terus menurun.

Untuk itu, perlu strategi revenue stream baru agar media-media bisa mempertahankan keberlanjutan bisnisnya.

Ketua Umum Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano memperkirakan sekitar 80 persen pendapatan media dari iklan. Sebabnya, belanja iklan perusahaan ke media massa saat ini terus turun, salah satu tandanya yakni menurunnya iklan programatik di media digital.

Media massa tak hanya bersaing dengan platform media sosial untuk berebut iklan. Perkembangan artificial intelligence (AI) juga menjadi ancaman.

Bahkan, menurut studi di Amerika Serikat, perununan belanja iklan diperkirakan turun sebesar 40 persen akibat kehadiran AI. Menurutnya, situasi itu perlu segera dimitigasi.

Menurut, Managing Director Wavemaker, Amir Suherlan dari data sebenarnya belanja iklan perusahaan tidak mengalami penurunan.

Hanya saja, data Wavemaker yang merupakan agensi periklanan ini mencatat porsi belanja iklan untuk ke media massa atau publisher, semakin lama semakin berkurang.

’’Data kami, kalau melihat tren belanja iklan masih baik. Proyeksinya sekitar Rp 75 triliun pada tahun 2025, dari proyeksi tahun ini sekitar Rp 71,5 triliun,’’ kata Amir.

Dari total belanja iklan itu, hanya sebesar 20 persen saja yang masuk ke media massa atau publisher. Sementara sisanya yang lebih besar justru lari ke platform digital.

Head of Marketing Communication PT Bank Rakyat Indonesia Roma Simanjuntak mengungkapkan, salah satu alasan alokasi belanja iklan perusahaan ke publisher lebih kecil di banding ke platform digital adalah efektivitas.

Pengiklan, Roma melanjutkan, butuh data target audiens yang spesifik saat henda memasang iklan. Sayangnya, selama ini banyak publisher yang masih memberikan data mentah mengenai siapa dan seperti apa pembacanya.

’’Padahal, data ini merupakan emas murni bagi kami para pengiklan,’’ ujarnya.

Berbeda dengan platform media sosial, pengiklan bisa memasang iklannya dengan target audiens yang lebih spesifik sesuai keinginan pengiklan.

Bahkan, mereka menawarkan tarif lebih murah sebesar Rp 50 hingga Rp 70 untuk sampai mendaftar atau mendownload aplikasi yang ditawarkan. Sementara publisher mematok harga yang jauh lebih mahal.

Karena itu, Roma menambahkan, publisher perlu melakukan penyesuaian harga iklannya. Misalnya, rata-rata publisher mematok tarif iklan di halaman ’’Home Page’’ yang paling tinggi.

Padahal, pengiklan sudah sadar bahwa tidak semua pengunjung website publisher itu membuka halaman utama tersebut. Pengiklan akan lebih memilih halaman yang sesuai dengan materi iklan yang ditargetkan.

Untuk diketahui, IDC 2024 merupakan kegiatan tahunan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Acara ini dimulai dengan rangkaian kegiatan “Road to IDC 2024”, “Master Class” dan kemudian ditutup dengan penganugerahan AMSI Awards 2024.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler