Upaya Dinkes Kabupaten Blora ini merupakan bentuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit mematikan itu.
Kepala Dinkes Blora Edy Widayat mengungkapkan, hingga Oktober 2024 temuan kasus positif HIV/AIDS terbaru di Blora mencapai 172 kasus.
Jumlah itu, memang masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 190 kasus HIV/AIDS.
Kendati begitu, dengan sisa waktu yang ada tentu masih memungkinkan ada perubahan data temuan kasus.
Dari temuan 172 kasus baru HIV/AIDS, terbanyak dialami wanita tuna susila (WTS) sebanyak 22 kasus. Sedangkan kasus lelaki seks lelaki (LSL) atau homo seksual sebanyak 14 kasus.
’’Dari 16 kecamatan, temuan kasus terendah di Kecamatan Kradenan hanya satu kasus, sedangkan di Kecamatan Blora dan Cepu masing-masing 16 kasus dan 34 kasus,’’ ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/11/2024).
Pihaknya pun menggencarkan tes HIV yang dilakukan di kafe-kafe, lokalisasi, hingga warga binaan. Sedangkan upaya pencegahan, juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah.
Murianews, Blora – Tes HIV atau Human Immunodeficiency Virus pada kelompok rentan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah terus dilakukan.
Upaya Dinkes Kabupaten Blora ini merupakan bentuk deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit mematikan itu.
Kepala Dinkes Blora Edy Widayat mengungkapkan, hingga Oktober 2024 temuan kasus positif HIV/AIDS terbaru di Blora mencapai 172 kasus.
Jumlah itu, memang masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 190 kasus HIV/AIDS.
Kendati begitu, dengan sisa waktu yang ada tentu masih memungkinkan ada perubahan data temuan kasus.
Dari temuan 172 kasus baru HIV/AIDS, terbanyak dialami wanita tuna susila (WTS) sebanyak 22 kasus. Sedangkan kasus lelaki seks lelaki (LSL) atau homo seksual sebanyak 14 kasus.
’’Dari 16 kecamatan, temuan kasus terendah di Kecamatan Kradenan hanya satu kasus, sedangkan di Kecamatan Blora dan Cepu masing-masing 16 kasus dan 34 kasus,’’ ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (23/11/2024).
Pihaknya pun menggencarkan tes HIV yang dilakukan di kafe-kafe, lokalisasi, hingga warga binaan. Sedangkan upaya pencegahan, juga dilakukan dengan menggelar sosialisasi di sekolah-sekolah.
Fenomena Gunung Es...
Selain itu, pihaknya juga aktif melakukan skrining Voluntary Counseling and Testing (VCT) untuk mendeteksi HIV secara dini.
’’Pemkab Blora juga memberikan kemudahan akses pengobatan ODHA dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS,’’ ujarnya.
Akhir-akhir ini, bermunculan tempat-tempat berisiko dan kelompok populasi yang belum sepenuhnya bisa dijangkau seperti LSL dan waria.
Untuk itu, kata dia, digalakkan pemeriksaan kesehatan kelompok rentan guna mendeteksi dini agar tidak terjadi fenomena gunung es HIV/AIDS.