Rabu, 19 November 2025

Murianews, Ankara – Turki dan Uni Eropa menyatakan siap untuk melakukan rekonstruksi Jalur Gaza. Sejak serangan Israel Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di wilayah tersebut membuat sebagian besar Jalur Gaza tak layak huni.

Rencana Turki melakukan rekonstruksi setelah adanya kesepakatan damai Jalur Gaza yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Kepala Komunikasi Kepresidenan Turki Burhanettin Duran, Senin (13/10/2025) melalui saluran X resminya mengatakan, Turki terus ikut memikul tanggung jawab rekonstruksi Gaza, menyembuhkan luka-lukanya dan memastikan warga Paestina menatap masa depan penuh harapan dan keyakinan.

”Negara kami akan terus berdiri di pihak yang tertindas, di pihak keadilan, dan menjadi pembawa pesan perdamaian,” imbuhnya saat mengomentari hasil KTT perdamaian Gaza di Mesir, seperti dikutip Murianews.com, Selasa (14/10/2025).

Ia mengungkapkan, KTT Pertamaian Gaza di Mesir menjadi titik balik penting bagi upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza, serta membangun perdamaian dan stabilitas regional.

”Selama perundingan di KTT, Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) menegaskan kembali sikap tegas Turki berdasarkan prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan, serta menekankan pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian abadi,” lanjut Duran.

Upaya serupa juga disampaikan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin (13/10/2025). Ia mengatakan, Uni Eropa siap berperan aktif dalam pelaksanaan rencana genjatan senjata di Jalur Gawa.

Pihaknya juga turut serta dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung pemerintahan transisi, pemulihan, serta upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.

Puji AS dan Mesir... 

Komentar