Rencana Turki melakukan rekonstruksi setelah adanya kesepakatan damai Jalur Gaza yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Turki Burhanettin Duran, Senin (13/10/2025) melalui saluran X resminya mengatakan, Turki terus ikut memikul tanggung jawab rekonstruksi Gaza, menyembuhkan luka-lukanya dan memastikan warga Paestina menatap masa depan penuh harapan dan keyakinan.
”Negara kami akan terus berdiri di pihak yang tertindas, di pihak keadilan, dan menjadi pembawa pesan perdamaian,” imbuhnya saat mengomentari hasil KTT perdamaian Gaza di Mesir, seperti dikutip Murianews.com, Selasa (14/10/2025).
Ia mengungkapkan, KTT Pertamaian Gaza di Mesir menjadi titik balik penting bagi upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza, serta membangun perdamaian dan stabilitas regional.
”Selama perundingan di KTT, Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) menegaskan kembali sikap tegas Turki berdasarkan prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan, serta menekankan pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian abadi,” lanjut Duran.
Upaya serupa juga disampaikan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin (13/10/2025). Ia mengatakan, Uni Eropa siap berperan aktif dalam pelaksanaan rencana genjatan senjata di Jalur Gawa.
Pihaknya juga turut serta dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung pemerintahan transisi, pemulihan, serta upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.
Murianews, Ankara – Turki dan Uni Eropa menyatakan siap untuk melakukan rekonstruksi Jalur Gaza. Sejak serangan Israel Oktober 2023 yang menewaskan lebih dari 67.800 warga Palestina di wilayah tersebut membuat sebagian besar Jalur Gaza tak layak huni.
Rencana Turki melakukan rekonstruksi setelah adanya kesepakatan damai Jalur Gaza yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Kepala Komunikasi Kepresidenan Turki Burhanettin Duran, Senin (13/10/2025) melalui saluran X resminya mengatakan, Turki terus ikut memikul tanggung jawab rekonstruksi Gaza, menyembuhkan luka-lukanya dan memastikan warga Paestina menatap masa depan penuh harapan dan keyakinan.
”Negara kami akan terus berdiri di pihak yang tertindas, di pihak keadilan, dan menjadi pembawa pesan perdamaian,” imbuhnya saat mengomentari hasil KTT perdamaian Gaza di Mesir, seperti dikutip Murianews.com, Selasa (14/10/2025).
Ia mengungkapkan, KTT Pertamaian Gaza di Mesir menjadi titik balik penting bagi upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata permanen di Gaza, serta membangun perdamaian dan stabilitas regional.
”Selama perundingan di KTT, Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) menegaskan kembali sikap tegas Turki berdasarkan prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan nilai-nilai kemanusiaan, serta menekankan pentingnya solusi dua negara untuk mencapai perdamaian abadi,” lanjut Duran.
Upaya serupa juga disampaikan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, Senin (13/10/2025). Ia mengatakan, Uni Eropa siap berperan aktif dalam pelaksanaan rencana genjatan senjata di Jalur Gawa.
Pihaknya juga turut serta dalam Dewan Perdamaian untuk mendukung pemerintahan transisi, pemulihan, serta upaya rekonstruksi di Jalur Gaza.
Puji AS dan Mesir...
Costa juga mengapresiasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas kepemimpinan mereka, seusai menghadiri KTT Perdamaian di Sharm El-Sheikh.
Peran Trump dan para mediator dinilai mencerminkan upaya komunitas internasional guna mewujudkan gencatan senjata, solusi dua negara, dan perdamaian yang berkelanjutan antara Israel dan Palestina.
”Uni Eropa berkomitmen penuh untuk terlibat secara aktif dengan semua pihak terkait dalam pelaksanaan Rencana Perdamaian ini. Kami siap berpartisipasi dalam Dewan Perdamaian Internasional dan mendukung seluruh proses-mulai dari pemerintahan transisi, pemulihan, hingga rekonstruksi,” ujar Costa, seperti dikutip dari Antara.
Ia menegaskan begitu kondisi memungkinkan, Uni Eropa akan segera memperluas bantuan kemanusiaan. Wilayah tersebut juga tetap menjadi donor kemanusiaan terbesar bagi rakyat Palestina.
Sementara, dalam aspek keamanan, Costa menyebut Uni Eropa akan berkontribusi terhadap stabilisasi dan rekonstruksi Gaza melalui dua misi utamanya, yaitu Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) di Rafah dan Misi Polisi Uni Eropa untuk Wilayah Palestina (EUPOL COPPS).
Kedua misi itu siap melanjutkan perannya dalam pengamanan perbatasan, peningkatan kapasitas, dan pelatihan kepolisian.
”Jalan menuju perdamaian berbasis solusi dua negara, di mana Israel dan Negara Palestina hidup berdampingan dalam damai dan aman tanpa terorisme, masih panjang. Namun hari ini, kita bersatu dalam tekad untuk mewujudkannya,” kata Costa.
Sepakati Gencatan Senjata...
Diketahui, pekan lalu, Trump mengumumkan Israel dan Hamas telah menyepakati menghentikan pertempuran di Jalur Gaza tahap pertama.
Baik Israel dan Hamas sepakat membebaskan seluruh sandera, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari seluruh wilayah Jalur Gaza. Tahap pertama kesepakatan itu mulai berlaku pada Jumat lalu.
Sementara tahap kedua mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza, pembentukan pasukan multinasional, serta pelucutan senjata Hamas.
Pada Senin (13/10/2025) pagi, proses pembebasan warga Palestina dari penjara-penjara Israel dimulai setelah Hamas membebaskan seluruh 20 sandera Israel yang masih hidup di Jalur Gaza.