Suasana semangat dan antusiasme tampak di ruang pertemuan kelompok tani di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jumat (3/10/2025).
Para petani mengikuti dengan penuh perhatian kegiatan Pelatihan Manajemen Pemasaran, Diversifikasi Produk, dan Manajemen Risiko Gagal Panen yang digagas oleh tim dosen Universitas Muria Kudus (UMK).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar mampu mengelola usaha tani secara profesional dan berkelanjutan.
Tim pelaksana terdiri atas tiga dosen dan dua mahasiswa dari Program Studi Agribisnis dan Manajemen, yakni Krisnanda, Winda Widyastuti, Linda Putri Nadia, serta dua mahasiswa, Sri Puji Lestari dan Faiq Nurul Fahmi.
Para dosen dan mahasiswa UMK berkolaborasi memberikan pelatihan yang interaktif dan aplikatif dengan pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat tani setempat.
Sebelum pelatihan dimulai, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal terhadap materi. Setelah pelatihan berakhir, dilakukan post-test guna mengevaluasi peningkatan pengetahuan.
Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman petani terkait strategi pemasaran hasil tani, inovasi produk, serta mitigasi risiko gagal panen melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Murianews, Demak – Tim Dosen Universitas Muria Kudus (UMK) turun langsung dalam program pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Suasana semangat dan antusiasme tampak di ruang pertemuan kelompok tani di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jumat (3/10/2025).
Para petani mengikuti dengan penuh perhatian kegiatan Pelatihan Manajemen Pemasaran, Diversifikasi Produk, dan Manajemen Risiko Gagal Panen yang digagas oleh tim dosen Universitas Muria Kudus (UMK).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar mampu mengelola usaha tani secara profesional dan berkelanjutan.
Tim pelaksana terdiri atas tiga dosen dan dua mahasiswa dari Program Studi Agribisnis dan Manajemen, yakni Krisnanda, Winda Widyastuti, Linda Putri Nadia, serta dua mahasiswa, Sri Puji Lestari dan Faiq Nurul Fahmi.
Para dosen dan mahasiswa UMK berkolaborasi memberikan pelatihan yang interaktif dan aplikatif dengan pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat tani setempat.
Sebelum pelatihan dimulai, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pemahaman awal terhadap materi. Setelah pelatihan berakhir, dilakukan post-test guna mengevaluasi peningkatan pengetahuan.
Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman petani terkait strategi pemasaran hasil tani, inovasi produk, serta mitigasi risiko gagal panen melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Keterampilan manajerial...
Salah satu sesi pelatihan disampaikan oleh Krisnanda, ketua tim pelaksana. Ia memaparkan materi tentang Manajemen Pemasaran Hasil Tani, Diversifikasi Produk Pertanian, dan Manajemen Risiko Gagal Panen.
”Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali petani dengan keterampilan manajerial dan inovatif. Petani tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga mampu membaca pasar, mengembangkan produk olahan, dan meminimalkan risiko usaha tani,” ujar Krisnanda.
Selain dosen, mahasiswa juga turut berperan aktif. Sri Puji Lestari dan Faiq Nurul Fahmi membantu dalam pelaksanaan tes, pendampingan peserta, hingga dokumentasi kegiatan.
”Kami senang bisa belajar langsung dari masyarakat dan ikut berkontribusi. Pengalaman ini membuka wawasan kami tentang dunia pertanian yang nyata,” ungkap Sri Puji.
Anggota tim pengabdian, Winda Widyastuti menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
”Program ini diharapkan menjadi model bagi kelompok tani lainnya di Indonesia. Harapannya, bisa menjadi contoh bagaimana inovasi dan pendampingan mampu meningkatkan kemandirian petani serta memperkuat ketahanan ekonomi desa,” jelasnya.
Empat Program Utama...
Linda Putri Nadia sebagai anggota tim menyebutkan, kegiatan pengabdian ini berlangsung hingga Desember 2025 dengan empat program utama:
1. Pelatihan Manajemen Pemasaran, Diversifikasi Produk, dan Manajemen Risiko Gagal Panen;
2. Peningkatan Literasi Keuangan dan Sosialisasi Manajemen Keuangan Usaha Tani serta Akses Modal;
3. Pelatihan Pengetahuan tentang Bahan, Teknik, dan Dosis Tepat dalam Produksi Pupuk Organik;
4. Pelatihan Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman menggunakan Pestisida Organik.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen UMK memperluas peran perguruan tinggi dalam membangun kapasitas masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan pertanian.
”Tim pengabdian berkomitmen untuk terus berinovasi dalam tridharma perguruan tinggi agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Krisnanda optimistis bahwa kegiatan ini tidak sekadar menjadi sarana transfer pengetahuan.
”Pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk membangun kemandirian petani dan mendorong mereka menjadi pelaku ekonomi yang tangguh. Kami berharap petani di Kecamatan Gajah semakin berdaya saing, kreatif, dan adaptif terhadap dinamika pasar,” pungkasnya. (nad)