Minggu, 23 November 2025


Saat ini bandara kedatangan haji hanya disiapkan di Jeddah dan Madinah. Konsulat Jenderal (Konjen) RI Jeddah mengusulkan agar bandara kedatangan haji ditambah di Thaif dan Yanbu.

Usulan ini disampaikan delegasi Indonesia dalam pertemuan para delegasi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Selasa (13/6/2023).

Dalam rapat itu, delegasi Indonesia diwakili oleh Duta Besar Indonesia untuk OKI yang juga Konjen RI di Jeddah Eko Hartono dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

”Kami mengusulkan penambahan bandara kedatangan di Saudi, selain Jeddah dan Madinah. Usulan kita bisa di Thaif dan Yanbu’,” kata Nasrulah Jasam dikutip dari laman resmi Kemenag pada Rabu (14/6/2023).

Baca: Bus Shalawat Sementara Berhenti Beroperasi Jelang Puncak Haji

Ia mengatakan, dengan penambahan jumlah bandara kedatangan di Saudi, maka masa tinggal jemaah haji bisa dipangkas menjadi 30 sampai 35 hari. Selama ini masa tinggal haji mencapai sekitar 40 hari.

Dengan masa tinggal di Arab Saudi yang berkurang maka baiaya yang dikeluarkan oleh jemaah haji Indonesia juga bisa diminimalisir.

Selain mengusulkan penambahan jumlah bandara kedatangan, delegasi Indonesia juga mengusulkan adanya perluasan layanan fast track.

Indonesia mengusulkan agar layanan ini bisa dikembangkan di bandara lainnya. Dengan layanan fast track jemaah haji yang mendarat di Arab Saudi tak perlu lagi dilakukan pemeriksaan imigrasi, karena telah dilakukan di embarkasi asal.Saat ini, layanan fasttrack baru bisa dilakukan untuk jemaah embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Jakarta-Bekasi (JKS) yang terbang melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.”Kita ada 13 embarkasi, dan semua diusulkan bisa mendapat layanan fast track,” paparnya.Baca: Sarung Koper Jemaah Haji Model dan Warnanya Sama, Ini Tips agar Tidak TertukarPihak Indonesia juga mengusulkan agar ketentuan terkait kuota haji diumumkan lebih awal. Pasalnya, proses penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia membutuhkan waktu yang lama.”Kepastian kuota lebih awal akan mempercepat proses pembahasan anggaran, persetujuan BPIH, dan juga kontrak layanan di Arab Saudi,” ujar Nasrullah.Disebutkan jika usulan ini juga disuarakan oleh delegasi-delegasi dari negara lain. Terutama terkait kepastian kuota haji dan penambahan layanan fast track.Baca: Sepeda Butut Ini Antarkan Pedagang Kerupuk di Kudus Naik HajiPemerintah Arab Saudi disebut kini tengah menampung usulan-usulan dari negara-negara OKI ini untuk perbaikan layanan haji mendatang.

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler