Bukan di Hotel, Ganjar Pilih Tidur di Rumah Warga Desa di Pati
Ali Muntoha
Minggu, 6 Agustus 2023 15:43:00
Murianews, Pati – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Sabtu (5/8/2023) malam menginap di rumah warga Desa Tanjunganom, Kecamtan Gabus, Kabupaten Pati. Ganjar datang hampir tengah malam, namun warga desa sudah menantikan dan menyambutnya dengan ceria.
Warga berkumpul sambil duduk lesehan di atas tikar menanti kedatangan Ganjar. Ketika Ganjar datang, warga langsung berhamburan untuk bersalaman dan minta foto bersama.
Sambil nyanyi dan makan malam bersama, Ganjar mendengarkan curhat masyarakat. Beberapa anak kecil yang belum tidur juga dipangkunya sambil diajaknya bercanda.
”Enggak nyangka ada pemimpin yang mau merasakan hidup sebagai rakyat biasa seperti kami. Biasanya kan pejabat tinggalnya di hotel, ini kok mau menginap di desa," kata Ninik (50), salah satu warga Tanjunganom.
Ninik mengatakan, momentum yang langka ini dimanfaatkan oleh warga untuk ngobrol. Berbagai keluhan juga disampaikan secara langsung pada Gubernur Jawa Tengah itu.
Beberapa persoalan disampaikan warga. Mulai rumah tidak layak huni, persoalan pendidikan dan lainnya. Ada juga yang menyampaikan masukan soal kesehatan bagi para lansia.
Warga juga mengucapkan terimakasih atas program Ganjar yang telah diberikan. Salah satu program yang dirasakan oleh masyarakat adalah Tuku Lemah Oleh Omah. Program perumahan yang digagas Ganjar itu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Menginap di rumah warga memang menjadi kebiasaan Ganjar selama menjadi Gubernur Jateng. Sambil menginap, ia selalu ngobrol dengan masyarakat tempatnya menginap dan menyerap aspirasi dari mereka.
”Sambil ngobrol santai, biasanya ada masukan dari warga yang disampaikan secara detil. Jadi, bisa kita dengarkan langsung problem yang ada di masyarakat dan diselesaikan dengan tepat," kata Ganjar.
Menurutnya, menginap di rumah warga dan ngobrol langsung dengan mereka membuatnya lebih tahu dan peka terhadap persoalan yang dialami masyarakat. Sebab, ia merasakan langsung bagaimana denyut nadi kehidupan di sana.
”Misalnya ada rumah tidak layak huni, anak putus sekolah, kesehatan, difabel dan lainnya. Beberapa bisa langsung kita selesaikan dengan cepat tanpa harus melewati proses birokrasi yang berbelit. Dan dengan cara itu warga senang," pungkasnya.



