Duh, Diare jadi Pembunuh Bayi Terbanyak Kedua di Indonesia
Ali Muntoha
Selasa, 22 Agustus 2023 13:41:00
Murianews, Jakarta – Penyakit diare masih cukup menghantui. Bahkan diare menjadi pembunuh bayi kedua terbanyak di Indonesia.
Hal ini berdasarkan Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020, di mana diare menjadi penyumbang kematian nomor dua untuk bayi usia 29 hari hingga 11 bulan. Posisi pertama ditempati pneumonia atau infeksi paru.
Berdasarkan data itu, diare menyebabkan kematian sebanyak 9,8 persen bayi usia 29 hari-11 bulan. sementara kelompok balita usia 12-59 bulan menyumbang angka 4,5 persen dari total kematian.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Selasa (22/8/2023) Indonesia Rotavirus Surveillance Network 2001-2017 menyebut, Rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada balita. Dari kasus diare pada balita yang dirawat inap, saat ini satu dari delapan anak balita menderita diare.
Selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga dianggap akan menghambat tumbuh kembang seorang anak karena dapat menimbulkan stunting.
Zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang dan nilai gizi pada tubuh anak pun akan berkurang.
Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 juga menunjukkan prevalensi diare yang tinggi pada balita yaitu mencapai 9,8 persen.
'”Melihat data di atas, saya sangat sedih. Anak-anak yang sedang masa lucu-lucunya, aktif-aktifnya, harus tersiksa, terkulai lemas, dan menderita akibat diare,” kata Wamenkes Dante Saksono Harbuwono pada Pencanangan Nasional Imunisasi Rotavirus (RV) di Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, Selasa (14/8/2023).
Padahal menurut dia, diare akut bisa dicegah yakni dengan imunisasi rotavirus. Terlebih menurut dia, dari hasil penelitian satu dari dua anak yang diare disebabkan infeksi rotavirus yang berasal dari makanan.
Oleh karenanya, pemerintah kini menggencarkan imunisasi rotavirus di Indonesia.
Imunisasi rotavirus ini diberikan sebanyak tiga dosis mulai bayi usia dua bulan dan maksimal usia dua bulan dengan interval minimal empat minggu antardosis. Pemberian imunisasi Rotavirus tepat waktu ditujukan untuk memberikan perlindungan sedini mungkin pada bayi dari diare yang disebabkan oleh Rotavirus.
”Imunisasi Rotavirus ini diberikan sebanyak tiga dosis, pada bulan kedua, bulan ketiga, dan pada bulan keempat saat anak-anak tersebut mulai berkembang, karena waktu-waktu itulah anak mulai makan makanan tambahan yang cenderung peluang diare lebih besar,” ujarnya.



