Murianews, Jakarta – Warga Nahdlatul Ulama (NU) akan membaca satu miliar selawat nariyah untuk memeringati Hari Santri 2023. Pembacaan selawat nariyah itu akan digelar pada malam Hari Santri yakni pada Sabtu (21/10/2023) malam.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Ishfah Abidal Aziz mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran ke seluruh struktur dan nonstruktur NU di Indonesia untuk pembacaan satu miliar selawat nariyah.

Ia mengatakan, masing-masing struktur kepengurusan NU dari pusat hingga ranting mendapatkan jatah pembacaan 15 paket, di mana satu paket terdiri dari 4.444 selawat nariyah.

”Teknis pembagian kami serahkan pada struktur NU, umpama PWNU Jawa Tengah 15 paket, kami serahkan sepenuhnya menjadi kewenangan PWNU. Umpama di PCNU tertentu, dalam satu majelis dibebankan satu paket, 4.444 selawat Nariyah setidaknya 45 orang,” katanya dikutip dari NU Online pada Rabu (18/10/2023).

Ia menegaskan pembacaan selawat nariyah dilaksanakan pada Sabtu (21/10/2023) malam, diawali dengan salat isya berjemaah, pembacaan tawassul dan aurad, lalu pembacaan selawat nariyah.

”Kami tegaskan sebagaimana surat edaran kepada pengurus wilayah, diawali dengan salat isya berjemaah, tentu menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan salat di masing-masing daerah,” terangnya.

Ishfah mengungkapkan alasan mengapa satu paket terdiri dari 4.444 Shalawat Nariyah, hal tersebut berdasarkan ijazah yang diperoleh, sehingga menjadi dasar.

Selain struktur NU, lembaga di luar struktur juga mendapat bagian untuk membaca selawat nariyah serentak. Di antaranya, pondok pesantren, masjid, musala, majelis taklim, memiliki kewajibannya membaca satu paket.