Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Elon Musk mengaku siap mengerahkan satelit Starlink untuk mendukung pemulihan komunikasi di wilayah Gaza usai dibombardir Israel. Sejak Sabtu (28/10/2023) telepon dan internet di wilayah Gaza mati total sehingga menjadikan wilayah ini terisolasi dari luar.

Pendiri SpaceX Elon Musk berkeinginan menyediakan layanan Starlink untuk digunakan organisasi bantuan yang diakui secara internasional.

Namun Elon Musk dalam unggahannya di media sosial X menyebut belum jelas pihak yang memiliki otoritas di Gaza terkait hal ini. Selain itu menurut dia, belum ada pihak yang meminta koneksi di wilayah Gaza.

Reuters melaporkan pemadaman listrik di Gaza mulai terjadi Jumat (27/10/2023). Kondisi ini membuat operasional rumah sakit menjadi terganggu.

Sejumlah organisasi kemanusiaan internasional menyebut kondisi ini semakin memperburuk situasi di Gaza. Hal ini diperparah dengan matinya telepon dan internet sejak Sabtu (28/10/2023).

Dikutip dari CNBC Indonesia, rencana Elon Musk yang akan mengerahkan Starlink mendapat tentangan dari Israel. Menteri Komunikasi Israel Shlomo menyebut jika pihaknya akan menggunakan segala cara untuk melawan rencana itu.

Shlomo menyebut jika rencana CEO SpaceX itu hanya akan digunakan Hamas untuk memperkuat kegiatan terorisnya.

”Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris. Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan membebaskan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang diculik. Semuanya! Saat itu, kantor saya akan memutuskan hubungan apapun dengan Starlink," tulis Karhi.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler