Pelatihan Pembuatan Caping Kalo Digemari Masyarakat Kudus
Anggara Jiwandhana
Jumat, 24 November 2023 13:16:00
Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, membuka pelatihan pembuatan caping kalo, penutup kepala tradisional khas Kudus. Meski tergolong jenis pelatihan baru, namun pelatihan ini digemari oleh masyarakat, karena bisa menjadi sampingan usaha di rumah.
Dinas Tenaga Kerja Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disnaker Perinkop UKM) Kudus sendiri mencatat dari tiga kelas yang dibuka, keseluruhannya sudah penuh peserta. Dua kelas di antaraya bahkan sudah berjalan.
Pelatihan tersebut, dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Pemkab Kudus tahun 2023 ini.
”Per kelasnya ada 16 peserta dan saat ini sudah berjalan dua kelas. Satu kelas lagi akan mulai pekan depan,” ucap Kepala Disnaker Perinkop UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati, Jumat (24/11/2023).
Dia menambahkan, sebagai mentor dari para peserta, pihak dinas mendatangkan lembaga pelatihan yang memang konsen terhadap caping kalo.
Salah satu perusahaan di Kudus yang juga tengah memberdayakan komoditas seni itupun sempat meninjau pelaksanaan pelatihannya.
”Pelatihan ini mendapat respon yang positif baik di masyarakat maupun stakeholder kami, ini cukup menggembirakan,” sambung Rini.
Meski demikian, pihaknya mengakui masih punya satu pekerjaan rumah usai pelatihan caping kalo ini dilangsungkan. Yakni menciptakan pasar caping kalo agar para perajin bisa terjun ke market khusus tersebut.
”Ini yang menjadi PR kami, nanti akan kami kaji apakah mungkin nanti bisa dimasukkan sebagai salah satu pakaian khas dinas kami ataupun memasukkan mereka ke pasar kerajinan barang seni,” tuturnya.
Sementara Istiqomah, salah satu peserta pembuat kerajinan caping kalo mengatakan, pada awal pembuatannya, caping kalo memiliki kesulitan yang cukup tinggi. Butuh konsentrasi untuk menganyam dan membentuknya menjadi sebuah caping.
Meski begitu, dia tetap senang mengikuti pelatihan ini. Mengingat manfaat yang akan didapat lumayan besar.
”Nanti kalau di rumah kan bisa sedikit demi sedikit membuat, tapi ya itu, kami harap dinas ada wadah untuk hasil pekerjaan kami supaya bisa bernilai materi,” pungkas warga Jekulo itu.
Editor: Ali Muntoha



