Mulai Banyak Petani di Kudus yang Gunakan Pupuk Nonsubsidi
Anggara Jiwandhana
Senin, 29 Januari 2024 17:55:00
Murianews, Kudus – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) mencatat mulai banyak petani di Kudus yang menggunakan pupuk nonsubsidi untuk tanaman padinya.
Hingga awal tahun 2024, pihak dinas mencatat ada sebanyak 10 hektare lebih sawah milik petani di Kudus yang ditanami padi dengan menggunakan pupuk nonsubsidi. Menyusul terbatasnya alokasi pupuk subsidi di tahun 2024 ini.
”Jumlahnya makin banyak karena kami menambah area persawahan yang menggunakan pupuk nonsubsidi. Harapannya tentu bisa menjadi percontohan untuk petani lain,” ucap Kepala Dispertan Kudus Didik Tri Prasetyo pada Murianews.com, Senin (29/1/2024).
Dia mengungkapkan, tidak ada perbandingan yang signifikan ketika seorang petani menggunakan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi. Di mana untuk penggunaan pupuk non subsidi di lahan satu hektare hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 10 jutaan.
Sementara untuk satu hektare lahan yang menggunakan pupuk subsidi, menghabiskan dana sebesar Rp 9,5 hingga Rp 9,8 juta.
”Yang beda justru dari hasil panennya. Penggunaan pupuk nonsubsidi di lahan seluas satu hektare bisa menghasilkan gabah hingga 9 ton. Namun kalau yang subsidi malah lebih sedikit, sekitar 7 sampai 8 ton saja,” sambungnya.
Saat ini, sambung Didik, petani di Kudus yang sudah mencoba ada di Desa Karangrowo Kecamatan Undaan dan Desa Bulung Kulon di Kecamatan Mejobo.
”Nantinya petani lain akan kami ajak untuk membuat hal yang sama, yakni semacam membuat demplot atau area percontohan untuk penggunaan pupuk nonsubsidi,” pungkasnya.
Alokasi pupuk yang diterima Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2024 ini adalah sebanyak 12.175,86 ton. Jumlah tersebut belum sesuai dengan jumlah yang diusulkan dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tahun ini.
Jika mengacu pada RDKK, kebutuhan pupuk pada tahun ini adalah sebesar 37.833,74 ton. Meliputi alokasi pupuk urea sebesar 10.937,7 ton, kemudian pupuk NPK Phonska sebanyak 17.162,04 ton dan NPK Formula sebanyak 9.743 ton.
Namun realisasinya adalah pupuk urea sebanyak 5.773,52 ton, NPK Phonska sebanyak 5.042,34 ton dan NPK Formula sebanyak 1.360 ton.



