Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Kudus, Jawa Tengah, menargetkan nol persen stunting di tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah siap bersinergi dengan pihak manapun.

Pelaksana Harian (Plh) Sekda Kudus Revlisianto Subekti memastikan komitmen tersebut dalam kegiatan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bagi para petugas lini lapangan di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (23/2/2024).

”Kami bersama OPD terkait telah berupaya untuk terus menurunkan angka stunting hingga nol persen,” kata Revli.

Data yang dihimpun bersumber dari elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di Kabupaten Kudus per tahun 2023 mencapai 3,69 persen.

Tahun ini, Revli optimis angka stunting di Kudus bisa turun hingga nol kasus. Terlebih, petugas lini lapangan yakni Tim Pendamping Keluarga (TPK), bidan desa, TP PKK, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan lain-lain telah maksimal mendampingi keluarga.

”Tahun lalu, angka stunting di Kudus hanya 3,69 persen. Tahun ini, saya yakin dengan upaya teman-teman petugas lini lapangan, angka stunting di Kudus nol persen,” ungkapnya.

Pemkab Kudus, kata dia, juga akan menggandeng stakeholder seperti pengusaha untuk bergotong-royong menurunkan angka stunting. Terkait bantuan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diharapkan meningkatkan gizi pada balita.

”Semoga adanya bantuan PMT dapat membantu meningkatkan gizi pada balita di Kabupaten Kudus,” ungkapnya.

Kegiatan itu sendiri dihadiri oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia  dr. Hasto Wardoyo. Dia mengapresiasi petugas lini lapangan Kabupaten Kudus yang telah memahami pencegahan kasus stunting sejak dini.

Hasto menyampaikan pencegahan stunting dilakukan oleh calon pengantin sehingga dapat mempersiapkan kehamilan lebih baik.

”Pencegahan stunting dimulai dari calon pengantin, agar anak yang lahir terhindar dari stunting,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Kabupaten Kudus pada 2024 mencapai sekitar 7 miliar rupiah. Angka ini diharapkan mampu merealisasikan penurunan angka kasus stunting lebih baik dari tahun lalu.

“Kalau BOKB mulai direalisasikan sejak awal tahun, saya yakin percepatan penurunan angka stunting makin maksimal,” terangnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler