Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat adanya perlambatan pada pertumbuhan ekonomi di Kudus pada 2023 kemarin. Meski begitu, Kudus masih tetap bisa mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Eko Suharto menuturkan, pada tahun 2022 silam, pertumbuhuan ekonomi di Kudus bisa mencapai 2,21 persen. Namun di tahun kemarin hanya sebesar Rp 2,19 persen saja.

”Memang masih positif, namun memang agak melambat karena agak turun persentasenya,” ucapnya pada Murianews.com Senin (4/3/2024).

Dia menambahkan, sektor industri lagi-lagi menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Kudus dengan persentase andil mencapai 71,10 persen. BPS memang menemukan banyak perusahaan mulai menambah produksinya dan kemudian melakukan ekspor ke daerah-daerah lain.

”Makin banyak perusahaan yang menambah produksinya tentu itu tidak dikonsumsi daerah sendiri, melainkan juga dikirim ke wilayah-wilayah,” tambahnya.

Sedangkan sektor lainnya yang menjadikan Kudus memiliki pertumbuhan ekonomi ialah sektor perdagangannya yakni 5,86 persen. Konsumsi rumah tangga memang cukup meningkat di tahun 2023 lalu.

”Positifnya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kudus 2023, memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan ditandai dengan semakin meningkatnya pertumbuhan konsumsi Rumah tangga yang mencapai 5,71 persen,” tuturnya.

Selain itu juga, PDRB per kapita tahun 2023 warga Kudus meningkat 4,8 dibanding tahun sebelumnya. Ini tentu diharapkan menjadi gambaran semakin membaiknya pendapatan masyarakat Kudus.

”Kami juga berharap pertumbuhan ekonomi ini bisa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2023 kemarin juga menurun dibanding tahun 2022. Di mana jumlahnya, ada sebanyak 65.160 ribu orang. Sementara pada tahun 2021 kemarin sda 66.060 ribu orang.

Atau, jika dipersentasekan, jumlah penduduk miskin di tahun 2023 ini adalah sebanyak 7,24 persen. Atau menurun sebanyak 0,17 persen dibanding tahun 2022 kemarinyang sebesar 7,41 persen.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler