Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Penjabat atau Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie bisa dibilang menjadi seorang kepala daerah atau Bupati Kudus pertama yang berani menaiki Menara Kudus. Dia, bahkan ikut menabuh bedug di atas Menara sebagai awal masuknya Bulan Ramadan bagi umat Muslim Kudus.

Hasan, melakukan hal itu ketika Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) dan Pemkab Kudus menyelenggarakan tradisi Tabuh Bedug Dandang di Masjid Menara Kudus, Senin (11/3/2024).

Dia didampingi pihak Yayasan dan sejumlah pejabat daerah beserta relasi naik ke puncak Menara Kudus. Di atas Menara, Hasan sempat diberi contoh bagaimana ritme tabuhan bedug yang harus dilakukan.

Dia pun kemudian mencobanya dengan cukup percaya diri, Lepas itu, dia dan rombongan turun kembali dari atas Menara.

Alhamdulillah kita bisa ikuti puncak prosesi Tabuh Bedug Dandang ini dan Alhamdulillah saya bisa ikut menabuh, ini pembelajaran yang luar biasa,” kata Hasan usai menabuh.

Pengurus YM3SK Denny Nur Hakim menuturkan, ini merupakan pertama kalinya seorang Bupati Kudus berani naik dan menabuh bedug Menara Kudus. Jauh sebelum ini, belum ada bupati yang berani melakukan hal tersebut.

”Ini yang pertama seorang Pj Bupati ikut menabuh bedug Dandang,” ungkapnya.

Tradisi Tabuh Bedug Dandang sendiri sudah ada sejak lima abad lalu. Tradisi ini sudah masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2021 lalu.

Kemudian pada Senin (11/3/2024) hari ini, tradisi tersebut digelar kembali. Mengingat pada Selasa, (12/3/2023) besok, umat islam akan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Penabuhan Bedug Dandang, berada di atas Menara Kudus di komplek Masjid Menara. Ketika hari ini ditabuh, maka besoknya dipastikan akan masuk hari pertama bulan Ramadan.

Walau begitu, menabuhnya tidak dilakukan secara sembarangan. Ada doa bersama terlebih dahulu yang dilaksanakan di tajuk menara.

Kemudian, enam orang yang bertugas sebagai penabuh bersama satu orang yang memimpin doa mulai berjalan menuju Menara Kudus dan menaiki tangga menuju puncak menara.

Di atas menara tersebut lah terdapat bedug yang terlihat dari berbagai penjuru. Enam orang penabuh lantas bergiliran menabuh bedug dengan irama yang khas.

Dua orang menabuh, empat orang melantunkan selawat dan doa. Begitu seterusnya hingga menjelang adzan maghrib.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler