Kudus Mulai Terima Pengungsi Banjir Demak
Anggara Jiwandhana
Minggu, 17 Maret 2024 11:36:00
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menerima pengungsi banjir Demak, tepatnya warga Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024). Mereka kini memang tengah dilema karena kesulitan mendapatkan lokasi pengungsian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Mundir mengungkapkan, Kudus akan menerima semampunya untuk pengungsi banjir Demak. Mengingat di dalam wilayah juga terjadi bencana yang sama dan membutuhkan penanganan yang sama.
Saat ini, para pengungsi Demak tersebut berada di Aula DPRD Kudus. Di mana sudah ada sebanyak 51 warga.
”Saat ini yang baru terdata ada di Aula DPRD Kudus semua, kami tampung sesuai kapasitasnya,” ucap Mundir, Minggu
(17/3/2024).
Pihaknya pun akan mulai membuka komunikasi dengan Pemkab Demak. Mengingat bisa jadi jumlah tersebut akan bertambah.
”Kalau mereka akan membantu dengan membuka dapur umum di sini ya monggo, kalau tidak tentu dengan kapasitas kami,” tambahnya.
Di Aula DPRD sendiri kini juga mulai dibangun tenda untuk mengantisipasi adanya lonjakan pengungsi baik dari dalam Kudus maupun luar Kudus.
Banyak warga di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar di perbatasan Kudus-Demak kini mulai was-was. Mereka belum menerima arahan apapun dari Pemkab Demak untuk mengungsi ke mana.
Saat ini, mayoritas dari mereka menunggu di area Jembatan Tanggulangin. Ada juga yang sudah mendirikan tenda di sepanjang tanggul.
Belakangan diketahui jika Pemkab Demak menyiapkan sejumlah titik lokasi pengungsian. Meski begitu, akses menuju lokasi pengungsian tersebut terputus banjir.
Jalan Pantura Kudus-Demak kembali lumpuh. Penyebabnya sama seperti sebelumnya, yakni jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024) dini hari.
Beruntung, jebolnya tanggul kali ini tidak secara tiba-tiba. Banyak warga juga sudah bisa menyelamatkan dirinya beserta sejumlah barang berharga lainnya.
Sepanjang 500 meteran dari gapura Selamat Datang Kabupaten Demak juga tidak ada kendaraan yang terjebak. Sejumlah sumber di lapangan menyebut para truk lebih memilih untuk cari jalan lain ketika mendengar tanggul Norowito Kranganyar jebol lagi.
Meski begitu, sejumlah warga menyebut jika banjir kedua ini lebih parah ketinggiannya dibanding banjir kemarin.
Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai menerima pengungsi banjir Demak, tepatnya warga Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024). Mereka kini memang tengah dilema karena kesulitan mendapatkan lokasi pengungsian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Mundir mengungkapkan, Kudus akan menerima semampunya untuk pengungsi banjir Demak. Mengingat di dalam wilayah juga terjadi bencana yang sama dan membutuhkan penanganan yang sama.
Saat ini, para pengungsi Demak tersebut berada di Aula DPRD Kudus. Di mana sudah ada sebanyak 51 warga.
”Saat ini yang baru terdata ada di Aula DPRD Kudus semua, kami tampung sesuai kapasitasnya,” ucap Mundir, Minggu
(17/3/2024).
Pihaknya pun akan mulai membuka komunikasi dengan Pemkab Demak. Mengingat bisa jadi jumlah tersebut akan bertambah.
”Kalau mereka akan membantu dengan membuka dapur umum di sini ya monggo, kalau tidak tentu dengan kapasitas kami,” tambahnya.
Di Aula DPRD sendiri kini juga mulai dibangun tenda untuk mengantisipasi adanya lonjakan pengungsi baik dari dalam Kudus maupun luar Kudus.
Banyak warga di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar di perbatasan Kudus-Demak kini mulai was-was. Mereka belum menerima arahan apapun dari Pemkab Demak untuk mengungsi ke mana.
Saat ini, mayoritas dari mereka menunggu di area Jembatan Tanggulangin. Ada juga yang sudah mendirikan tenda di sepanjang tanggul.
Belakangan diketahui jika Pemkab Demak menyiapkan sejumlah titik lokasi pengungsian. Meski begitu, akses menuju lokasi pengungsian tersebut terputus banjir.
Jalan Pantura Kudus-Demak kembali lumpuh. Penyebabnya sama seperti sebelumnya, yakni jebolnya tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Minggu (17/3/2024) dini hari.
Beruntung, jebolnya tanggul kali ini tidak secara tiba-tiba. Banyak warga juga sudah bisa menyelamatkan dirinya beserta sejumlah barang berharga lainnya.
Sepanjang 500 meteran dari gapura Selamat Datang Kabupaten Demak juga tidak ada kendaraan yang terjebak. Sejumlah sumber di lapangan menyebut para truk lebih memilih untuk cari jalan lain ketika mendengar tanggul Norowito Kranganyar jebol lagi.
Meski begitu, sejumlah warga menyebut jika banjir kedua ini lebih parah ketinggiannya dibanding banjir kemarin.