Cara Nojorono Kudus Lestarikan Item Budaya Caping Kalo
Anggara Jiwandhana
Minggu, 28 April 2024 07:01:00
Murianews, Kudus – Caping kalo merupakan salah satu item budaya khas Kudus, Jawa Tengah, yang kian hari kian tergerus zaman. Kebutuhan penggunaan Caping Kalo yang semakin ditinggalkan, membuatnya terancam punah.
Tercatat pengrajin Caping Kalo, hanya tersisa dua orang yang masih menekuni pembuatannya hingga saat ini.
Karena hal inilah Nojorono Kudus turut andil dalam pelestarian Caping Kalo dan terus berupaya mengembalikan popularitasnya pertunjukan seni kontemplasi berupa lukisan, nyanyian dan tarian yang merepresentasikan apa dan siapa caping kalo tersebut.
Menghadirkan tiga seniman kondang di bidangnya masing-masing. Yakni pelukis ternama J.B. Iwan Sulistyo, Ary Sutedja yang merupakan pianis kondang dan telah melalangbuana di berbagai belahan dunia. Tak lupa juga maestro seni, Didik Nini Thowok sebagai perancang Tari Cahya Nojorono.
Tarian ini adalah inti dari pengenalan caping kalo ke masyarakat luas. Tari Cahya Nojorono dikemas dengan memadukan nilai budaya Kudus dengan warisan nilai Nojorono Kudus Bersatu, Berdoa, Berkarya dan Cipta, Karsa, Rasa, Cahya yang merupakan pengejawantahan arti kata Nojorono sendiri.
Tari Cahya Nojorono ditampilkan secara apik, disempurnakan dengan kehadiran Caping Kalo yang tak hanya sekadar mempercantik tarian, namun mempertegas identitas warisan budaya khas Kudus.
Pagelaran seni itupun berlangsung dengan meriah pada Sabtu (27/4/2024) malam. Acaranya terlaksana di Pendapa Kabupaten Kudus dan dihadiri oleh ratusan masyarakat, pecinta dan pemerhati kesenian di Kudus.
Didik Nini Thowok, seniman tari yang juga pencipta Tari Cahya Nojorono mengatakan dia perlu merasa ikut bertanggung jawab untuk andil dalam melestarikan kerajinan caping kalo.
Melalui Tarian Cahya Nojoro ini dia berharap semakin banyak kalangan yang mengenal benda budaya, caping kalo.
”Saya terjun sendiri dalam membuat gerakannya. Mudah-mudahan penyadaran dan pemberian informasi terkait caping kalo terhadap generasi muda bisa memacu mereka untuk belajar giat,” ungkapnya.
Direktur PT Nojorono Tobacco International Arief Goenadibrata menambahkan, Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya. Hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama untuk terus menjaga kelestariannya.
”Nojorono Kudus berkomitmen untuk memberdayakan siapapun yang ingin mempelajari warisan sejarah khas Kudus yaitu Caping Kalo. Kami berharap Tari Cahya Nojorono ini dapat dinikmati menjadi suatu mahakarya indah dan dapat ditampilkan sebagai sumbangsih peran Nojorono dalam pelestarian budaya Indonesia,” tandasnya.



