RTMM Kudus Persilahkan Petani Tembakau Masuk Serikatnya
Anggara Jiwandhana
Selasa, 11 Juni 2024 16:53:00
Murianews, Kudus – Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) atau RTMM Kudus mempersilahkan para petani tembakau untuk bisa bergabung ke serikatnya.
Mereka pun membuka pintu seluas-luasnya bagi kelompok tani yang ingin ikut berserikat di bawah naungan RTMM
”Tentu kami akan senang hati, asalkan mereka berkenan kami tentu siap merangkul,” ucap Ketua RTMM Kudus Subaan Abdul Rahman baru-baru ini.
Menurutnya, ketika petani tembakau mengikuti serikat pekerja maka tentunya akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Seperti akses untuk BLT Cukai dan bantuan pelatihan ketenagakerjaan.
”Jadi tidak ada salahnya sebenarnya, walau memang ada organisasinya sendiri yakni APTI,” sambung dia.
Sejauh ini sendiri, pihak petani dan RTMM baru berkomunikasi sekali saja. Untuk selanjutnya pihaknya akan membangun komunikasi yang baik dengan petani-petani tembakau.
Koordinator Poktan tembakau Mbangun Harjo Suhardi mengungkapkan, tentu bergabung dengan serikat adalah hal yang baik. Apalagi dengan beberapa keuntungan yakni bisa mengakses fasilitas dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau.
Meski demikian saat ini pihaknya masih fokus melakukan pengembangan lahan pertanian tembakau milik poktannya.
Apalagi saat ini, uji coba pertanian ini mulai berprogres. Lahan seluas empat hektare pun kini nyaris penuh ditanami bibit-bibit tembakau prancak. Di beberapa luasan lahan kini juga mulai menjalani pemupukan.
Diketahui, enam dari 12 petani di poktan ini telah sepakat untuk menanam tembakau di tahun ini. bukan hanya sekedar cuan saja, namun juga tentang penguatan identitas.
Mereka merasa tertantang untuk menjadi poktan pertama yang bisa mengembangkan tembakau di wilayah Kudus. Terutama di tengah gempuran tanaman palawija yang memang menjadi raja di tanah kawasan menawan.
Poktan yang dikoordinatorinya inipun mendapat bantuan sekitar 26 ribu bibit tanaman dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kudus. Mereka pun memulainya dengan proses semai dan pemotrenan selama kurang lebih 45 hari.
Barulah setelah itu akan dipindah ke lahan tanam seluas dua hektare dengan jarak tanam 70 X 80 sentimeter.
Masa tanamnya butuh waktu waktu antara tiga sampai empat bulan. Estimasi satu pohonnya bisa menghasilkan kurang lebih empat kilogram daun tembakau.



