Murianews, Kudus – Budidaya tembakau di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai berprogres. Lahan seluas empat hektare pun kini nyaris penuh ditanami bibit-bibit tembakau prancak. Di beberapa luasan lahan kini juga mulai menjalani pemupukan.
Koordinator Poktan Mbangun Harjo Suhardi mengungkapkan, area yang menjalani tanam pertama kini bahkan hampir masuk pemupukan kedua. Kemudian mayoritas lahan lainnya kini akan dimulai proses pemupukan.
”Proses tanamnya masih jalan di sisa lahan, kira-kira empat harian lah rampung,” kata Koordinator Poktan Mbangun Harjo, Suhardi pada Murianews.com, Selasa (11/6/2024).
Dia menambahkan, kuncup-kuncup daun pun kini juga mulai tumbuh di banyak bibit. Hanya saja di beberapa tanaman sudah ditemukan ulat. Sehingga petani kini juga mulai menyemprotkan pestisida agar tidak semakin meluas.
”Cuma kami masih bingung dengan pestisida yang pas, ini kami sedang konsultasikan dengan dinas untuk baiknya pakai yang apa,” ungkapnya.
Diketahui, enam dari 12 petani di poktan ini telah sepakat untuk menanam tembakau di tahun ini. bukan hanya sekedar cuan saja, namun juga tentang penguatan identitas.
Mereka merasa tertantang untuk menjadi poktan pertama yang bisa mengembangkan tembakau di wilayah Kudus. Terutama di tengah gempuran tanaman palawija yang memang menjadi raja di tanah kawasan menawan.
Poktan yang dikoordinatorinya inipun mendapat bantuan sekitar 26 ribu bibit tanaman dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kudus. Mereka pun memulainya dengan proses semai dan pemotrenan selama kurang lebih 45 hari.
Barulah setelah itu akan dipindah ke lahan tanam seluas dua hektare dengan jarak tanam 70 X 80 sentimeter.
Masa tanamnya butuh waktu waktu antara tiga sampai empat bulan. Estimasi satu pohonnya bisa menghasilkan kurang lebih empat kilogram daun tembakau.



