Kamis, 20 November 2025

Rajah Kalacakra sendiri, lebih diartikannya sebagai rajah pensucian. Pensucian untuk pejabat-pejabat yang memang dalam tanda kutip memiliki noda yang melekat.

Secara alamiah, orang-orang yang memegang jabatan pasti memegang sebuah amanah. Apabila ada penyimpangan terhadap Amanah itu, pastilah ada sesuatu yang harus dibayar. Baik dibayar baik, buruk akan disucikan dengan hal-hal yang tampak buruk namun tujuannya baik.

Setiap kata, yang diucap dan setiap kata yang ditulis mengandung risiko. Jika berkaitan dengan Amanah, tentulah urusannya dunia dan akhirat.

”Kalau ada penyimpangan terhadap Amanah itu, ya tentu ada sesuatu yang harus dibayar. Setiapkata yang diucap dan ditulis ada resiko dunia akhirat,” ujar Jalil.

Dia mengungkapkan, seharusnya para pejabat tidak perlu takut untuk berada atau bahkan melewati Gerbang Rajah Kalacakra. Apabila takut, maka tentu menjadi pertanyaan mengapa hal biasa seperti melintasi rajah selalu dirisaukan pejabat-pejabat.

Jalil pun membuat sebuah perumpanaan yang gampang.

”Gampangnya memahami seperti ini, kalau orang solat selama dia tidak kentut kan ya sah-sah saja solatnya. Kecuali kok tetiba dia berhenti salat, maka siapa tahu dia sedang kentut,” tuturnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler