”Nanti akan kami usulkan kepada para pengembang dan kami wanti-wanti agar bisa segera menyelesaikan pekerjaannya,” ungkapnya.
Pemkab Kudus sendiri menganggarkan Rp 23,79 miliar untuk perbaikan 115 sekolah tingkat SD dan SMP yang mengalami kerusakan. Dari jumlah sekolah rusak yang diusulkan tersebut, untuk SD sebanyak 103 sekolah dan SMP ada 12 sekolah.
Untuk anggaran dari pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) alokasinya berkisar Rp8 miliar, yakni Rp 5,3 miliar di antaranya untuk SD dan Rp 2,7 miliar untuk SMP.
Murianews, Kudus – DPRD Kudus, Jawa Tengah, meminta Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga untuk segera menyelesaikan kegiatan perbaikan sekolah rusak di akhir bulan ini.
Penambahan jumlah pekerja hingga jam kerja juga diminta bisa disampaikan para pelaksana proyek. Hal tersebut agar seluruh pekerjaan tepat waktu dan para siswa bisa nyaman kembali belajar tanpa gangguan proyek.
”Sudah mepet tahun anggaran jadi segera diselesaikan. Bisa tambah pekerja atau jamnya supata bisa terselesaikan dengan segera,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto, Jumat (8/11/2024).
Salah satu yang menjadi sorotannya adalah proyek pembangunan di SMP 1 Jekulo. Di mana ini merupakan proyek pembangunan ruang kelas bertingkat.
”Itu kalau bisa tambah jam kerja kan bisa selesai lebih awal,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga atau Disdikpora Kudus Harjuna Widada mengungkapkan, pihaknya akan segera mengusulkan penambahan pekerja kepada para pelaksana proyek.
Dia menambahkan, untuk jadwal pelaksanaan pembangunan ruang kelas SMP 1 Jekulo sendiri, akan berlangsung selama 45 hari yang dimulai sejak tanggal 30 Oktober 2024. Sedangkan anggaran yang diberikan untuk pembangunannya sebesar Rp 315 juta.
”Nanti akan kami usulkan kepada para pengembang dan kami wanti-wanti agar bisa segera menyelesaikan pekerjaannya,” ungkapnya.
Pemkab Kudus sendiri menganggarkan Rp 23,79 miliar untuk perbaikan 115 sekolah tingkat SD dan SMP yang mengalami kerusakan. Dari jumlah sekolah rusak yang diusulkan tersebut, untuk SD sebanyak 103 sekolah dan SMP ada 12 sekolah.
Untuk anggaran dari pusat melalui dana alokasi khusus (DAK) alokasinya berkisar Rp8 miliar, yakni Rp 5,3 miliar di antaranya untuk SD dan Rp 2,7 miliar untuk SMP.
