Selain adanya pendidikan pranikah, Samani Intakoris yang mendapat kesempatan pertama juga akan memberikan pelatihan keterampilam sebagai modal pernikahan ibu muda.
Karena diakui atau tidak faktor perceraian yang paling tinggi adalah karena ekonomi.
”Kami berikan pelatihan untuk ibu-ibu dan anak muda sehingga ketika menikah nanti mereka bisa siap dalam hal ekonomi,” kata calon Bupati Kudus 01 Samani Intakoris.
Sehingga perlu adanya pendidikan bahkan sejak di bangku sekolah untuk hal pernikahan.
”Selain ekonomi, KDRT dan perselingkuhan ini juga menjadi penyebab perceraian, perlu adanya pendidikan bahkan sejak bangku sekolah,” ungkapnya.
Dalam debat putaran terakhir ini memiliki tema utama adalah Membangun Kudus sebagai kota religius yg layak huni dan bermartabat.
Murianews, Kudus – Angka perceraian di Kudus, Jawa tengah, diakui cukup tinggi. Para calon bupati pun saling merekomendasikan pendidikan pranikah untuk mencegah terjadinya perceraian.
Selain adanya pendidikan pranikah, Samani Intakoris yang mendapat kesempatan pertama juga akan memberikan pelatihan keterampilam sebagai modal pernikahan ibu muda.
Karena diakui atau tidak faktor perceraian yang paling tinggi adalah karena ekonomi.
”Kami berikan pelatihan untuk ibu-ibu dan anak muda sehingga ketika menikah nanti mereka bisa siap dalam hal ekonomi,” kata calon Bupati Kudus 01 Samani Intakoris.
hal senada juga diungkapkan calon bupati nomor urut 02 HM Hartopo. Ia mengungkapkan, selain faktor ekonomi, faktor kekerasan dalam rumah tangga juga bisa menjadi faktor perceraian.
Sehingga perlu adanya pendidikan bahkan sejak di bangku sekolah untuk hal pernikahan.
”Selain ekonomi, KDRT dan perselingkuhan ini juga menjadi penyebab perceraian, perlu adanya pendidikan bahkan sejak bangku sekolah,” ungkapnya.
Dalam debat putaran terakhir ini memiliki tema utama adalah Membangun Kudus sebagai kota religius yg layak huni dan bermartabat.
Dari tema tersebut, akan terbagi menjadi tiga subtema, yakni soal upaya menyelesaikan persoalan daerah. Kemudian upaya menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten dan Provinsi dengan Nasional.
Serta satu sub tema lagi ialah memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kebangsaan. Yang menarik dalam debat ini ialah masing-masing paslon bisa saling lempar pertanyaan ke paslon lain.
Sesi tanya-jawab antarpaslon ini akan berada di segmen lima. Di debat pertama, sesi ini adalah dikhususkan untuk calon wakil bupati. Namun pada debat kedua nanti adalah untuk sesi tanya jawab paslon.
Pertanyaan yang dilemparkan adalah pertanyaan buatan atas respon terhadap visi-misi masing-masing pasangan calon.
Editor: Supriyadi