”Kelalaian dan kekhilafan murni kesalahan saya tanpa sepengetahuan dan campur tangan orang terdekat saya. Yang jelas tidak ada orang di sekitar saya yang membiarkan hal ini terjadi,” ungkapnya.
Ia juga menyebut dirinya adalah seorang mahasiswi dan mencoba mencari pengalaman dengan menjadi guru bantu di salah satu lembaga pendidikan.
“Sebelum ini saya adalah mahasisiwi pertengahan yang mencoba mencari pengalaman dan pengembangan pengetahuan saya dengan mengajar,” ujarnya.
Murianews, Jember – Video syur seorang guru di Jember, Jawa Timur joget tanpa busana menggegerkan warganet baru-baru ini.
Video yang dikenal warganet dengan judul Bu Guru Salsa Joget Tanpa Busana itupun langsung dicari oleh banyak pihak. Video itu sendiri berdurasi sekitar 5 menit dan mempertontonkan tindakan tidak senonoh.
Yang bersangkutan sendiri merupakan seorang tenaga pendidik dan juga influencer di media sosial TikTok dengan pengikut lebih dari 200 ribu followers.
Pada Rabu (27/2/2025) kemarin, melalui akun TikTok pribadinya ini pun mengucapkan permintaan maafnya atas video syur dirinya yang telah beredar.
Dengan muka sayu dan murung, ia memberikan klarifikasi atas apa yang telah terjadi kepadanya. Melalui video itu juga, ia membongkar apa yang terjadi kepadanya.
”Saya minta maaf yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang dirugikan atas kasus saya. Saya tidak akan menyebut instansi manapun dalam video ini untuk kebaikan bersama,” katanya dalam video yang diunggah 16 jam yang lalu.
Ia kemudian juga merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini. Pihaknya pun menyebut hal ini merupakan kesalahan dan kelalaiannya secara pribadi. Tidak ada campur tangan pihak lain terkait kejadian ini.
Seorang Mahasiswi…
”Kelalaian dan kekhilafan murni kesalahan saya tanpa sepengetahuan dan campur tangan orang terdekat saya. Yang jelas tidak ada orang di sekitar saya yang membiarkan hal ini terjadi,” ungkapnya.
Ia juga menyebut dirinya adalah seorang mahasiswi dan mencoba mencari pengalaman dengan menjadi guru bantu di salah satu lembaga pendidikan.
“Sebelum ini saya adalah mahasisiwi pertengahan yang mencoba mencari pengalaman dan pengembangan pengetahuan saya dengan mengajar,” ujarnya.
Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada foto dan isi demi peningkatan kualitas berita.
