Murianews, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan peringatan pada masyarakat agar tidak terkecoh dengan penipuan SMS yang memanfaatkan Base Transceiver Station palsu atau BTS palsu

Modus penipuan ini simpelnya memanfaatkan frekuensi radio untuk memancarkan sinyal seolah-olah berasal dari BTS operator resmi. Pelaku akan mengirimkan SMS massal melalui infrastruktur telekomunikasi ilegal, sehingga sulit dilacak dan di luar kendali operator resmi.

”Pesan yang dikirim pelaku biasanya berisi tautan hadiah palsu, permintaan data pribadi, informasi perbankan, hingga kode OTP,” jelas Kemkomdigi dalam unggahannya.

Kemkomdigi selanjutnya menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas untuk menangani kasus fake BTS ini.

”Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) Kemkomdigi memantau dan melacak sumber sinyal frekuensi radio ilegal. Kami juga berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menindaklanjuti kasus ini,” ujar Kemkomdigi.

Pihak Kementerian juga akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum guna melacak pelaku.

Kemkomdigi menghimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mudah tertipu. Apabila mendapatkan SMS mencurigakan, segera laporkan melalui aduannomor.id dan aduankonten.id.

”Teliti sebelum mengklik link atau memberikan informasi pribadi melalui SMS.  Lindungi diri Anda dari penipuan,” himbau Kemkomdigi.