Penemu bayi pertama adalah seorang pemulung setempat. Sedang lokasi penemuannya berada di di depan bangunan gudang baru PT Waxinda sekitar pukul 07.30 WIB.
Polres Jepara sendiri hingga kini masih memburu pelaku pembuang bayi tersebut. Di balik proses penyelidikan dan pengejaran, diketahui fakta-fakta penemuan bayi ini.
Pasalnya surat yang disertakan dalam kasus pembuangan bayi kali ini diisi dengan kalimat yang cenderung menggunakan bahasa santai dan gaul dalam pengungkapan eksepresinya.
Murianews, Jepara – Penemuan bayi di Pendosawalan, Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah, yang berjenis kelamin laki-laki pada, Kamis (18/4/2025) cukup menggemparkan warga.
Penemu bayi pertama adalah seorang pemulung setempat. Sedang lokasi penemuannya berada di di depan bangunan gudang baru PT Waxinda sekitar pukul 07.30 WIB.
Bayi dalam kardus dan dibungkus sarung bantal warna ungu itu pun tergolek lemas. Bayi tersebut diletakkan di samping pos satpam bangunan gudang yang baru dibangun.
Polres Jepara sendiri hingga kini masih memburu pelaku pembuang bayi tersebut. Di balik proses penyelidikan dan pengejaran, diketahui fakta-fakta penemuan bayi ini.
Berikut adalah fakta-fakta Penemuan Bayi di Pendosawalan Jepara…
Surat Wasiat Ngehe alias Asal-asalan
Isi surat yang disertakan si pembuang bayi pada kardus bayi ini yang bisa dibilang cukup mind blowing alias cukup bikin kepikiran.
Pasalnya surat yang disertakan dalam kasus pembuangan bayi kali ini diisi dengan kalimat yang cenderung menggunakan bahasa santai dan gaul dalam pengungkapan eksepresinya.
Belum bisa rawat...
”Maaf ya belum bisa ngerawat kamu karena masih ngekos, makan aja susah,” tulis pembuang bayi.
Pelaku pembuang bayi juga terkesan enteng untuk meminta siapapun penemu bayi tersebut agar dititipkan ke panti asuhan. ”Tolong titipin ke Panti aja.. Yg mau ngerawat makasih ya,” tulisnya
Satu kalimat yang cukup identik dengan generasi masa kini pun ikut dibubuhkan dengan gambar muka datar ”BTW anaknya cowo -_-,” tutup surat tersebut.
Ditemukan oleh Pemulung
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela menerangkan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung. Sekitar pukul 07.30 WIB, di depan bangunan gudang baru PT Waxinda.
Semula, pemilik warung di dekat pabrik itu mendengar teriakan laki-laki yang merupakan pemulung itu. Kemudian pemilik warung mendatangi sumber suara.
Ketika sumber suara didatangi, didapatilah bayi tersebut tengah berada di dalam kardus dan dibungkus sarung bantal.
Lahir prematur...
Lahir Prematur
Saat ditemukan, kondisi bayi tersebut dalam keadaan yang nelangsa alias memprihatinkan. Badannya kecil dan sangat ringan.
Ketika dilakukan pemeriksaan puskesmas, diketahui bayi tersebut lahir secara prematur.
Hasil pemeriksaan dokter dr Lupi Muwarni di Puskesmas Kalinyamatan menunjukkan jika berat bayi laki-laki tersebut hanya sebesar 1,8 kilogram dan panjang 44 sentimeter saja.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan berdasarkan keilmuan, Widya menyebut umur kehamilan ibu bayi laki-laki tersebut kurang lebih 30 minggu atau 7,5 bulan.
Tanpa bantuan medis...
Berusia Sehari dan Lahir Tanpa Bantuan Medis
Disebutkan juga jika bayi tersebut diperkirakan lahir sudah satu hari yang lalu dan tanpa bantuan tenaga kesehatan. Itu terlihat dari cara memotong tali pusar yang tidak sesuai dengan standar medis.
Setelah dirawat di Puskesmas, bayi dibawa ke RSUD RA Kartini Jepara karena kondisinya lemah. Bayi tiba di ruang Picu Niku sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung mendapat perawatan.
Dalam Perawatan
Bayi kini masih dalam masa perawatan di RSUD RA Kartini Jepara. Kondisi terakhirnya masih belum melalui fase buruk. Sang bayi pun masih dirawat intensif di ruang PICU-NICU.