Melihat dinamika itu, Akhan memandang perlu kepedulian para alumni untuk mengawal perkembangan kampus UMK.
”Karena itu pada kegiatan ini kami menyamakan visi untuk membersihkan UMK dari berbagai kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu,” ungkapnya.
”Ini sejalan dengan visi UMK menjadi kampus yang unggul berbasis kearifan lokal dan berdaya saing global,” pungkasnya.
Alumni FH UMK sendiri kini tak hanya berkiprah di Kudus saja, melainkan juga diberbagai kota di wilayah eks Karesidenan Pati, Semarang, hingga kota besar lainnya seperti Jakarta.
Murianews, Kudus – Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus atau IKA FH UMK Kudus, Jawa Tengah, menggelar reuni lintas angkatan di Rumah Makan Ulamsari Kudus, Jumat (25/4)/2025).
Ketua IKA FH UMK Akhwan menuturkan, kegiatan reuni yang dikemas dalam agenda halalbihalal ini menyoroti beberapa permasalahan. Salah satunya adalah dinamika pengelolaan kampus.
”Reuni ini dikuti oleh para alumni sejak angkatan 1980-an ini membahas sekaligus menyoroti dinamika pengelolaan kampus agar kedepan UMK dikelola secara baik dan bisa berkembang lebih baik lagi,” katanya di sela agenda.
Meski sudah lulus dari bangku kuliah, kata Akhwan, setiap perkembangan di kampus pastinya sedikit banyak akan berdampak kepada para alumninya. Ia mencontohkan, persoalan yang menyeret salah seorang wakil rektor beberapa waktu lalu menjadi perbincangan hangat masyarakat.
”Kami para alumni juga terkena dampaknya. Karena itu melalui kegiatan ini kami para alumni sekaligus menyamakan visi untuk mendukung UMK berkembang menjadi baik. Sebab jika kampusnya bobrok, maka para lulusan atau alumni juga akan terkena dampaknya,” tambahnya.
Akhwan mengatakan, saat ini juga ada upaya membengkokan sejarah UMK Kudus. Menurut sejarahnya, UMK didirikan oleh para tokoh masyarakat, kalangan swasta, dan Pemerintah Kabupaten Kudus.
”Kami menduga ada upaya untuk menghapus sejarah itu. Misalnya melalui perubahan statuta unsur perwakilan pada yayasan UMK. Kami khawatir perubahan ini akan menguntungkan pribadi atau kelompok tertentu,” katanya.
Mengawal UMK...
Melihat dinamika itu, Akhan memandang perlu kepedulian para alumni untuk mengawal perkembangan kampus UMK.
”Karena itu pada kegiatan ini kami menyamakan visi untuk membersihkan UMK dari berbagai kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu,” ungkapnya.
Dekan FH UMK Suparnyo menyambut baik kegiaran reuni yang digelar IKA FH UMK Kudus ini. Menurut Suparnyo, kontribusi para alumni tetap diperlukan untuk mewujudkan target UMK menjadi kampus yang unggul.
”Ini sejalan dengan visi UMK menjadi kampus yang unggul berbasis kearifan lokal dan berdaya saing global,” pungkasnya.
Alumni FH UMK sendiri kini tak hanya berkiprah di Kudus saja, melainkan juga diberbagai kota di wilayah eks Karesidenan Pati, Semarang, hingga kota besar lainnya seperti Jakarta.