Saat itu, Kakanwil Imik sedang menjelaskan barang hasil penindakannya kepada awak media dan Menteri Purbaya. di sela penjelasan tersebut, Menteri Purbaya langsung memberondong Kakanwil Bea Cukai Jateng-DIY itu dengan sejumlah pertanyaan.
”Ini hasil tangkapan selama berapa lama?, ada yang ditangkap tidak, kalau yang ditangkap diapakan, lalu bagaimana prosesnya,” kata Menkeu Purbaya.
”Anda belum selesai saya belum tanya anda, ini dari pabrik rokok dapat di lokasi, di trace enggak? Pabriknya diapain? Sudah berapa yang diproses? Ada yang ditangkap? Ditaroh di mana?,” cecar Purbaya pada Kanwil.
Dirjen dan Kakanwil pun sempat menjawab dengan gugup. Namun seluruhnya dijawab dan membuat Menkeu Purbaya cukup puas dengan jawabannya.
”Pokoknya pelaku penyelundupan ini jangan sampai lolos ya,” kata Purbaya.
Pada kesempatan tersebut juga Purbaya menambah kualitas pelayanan Bea Cukai. Ia tidak ingin ada yang bermain di dalam lingkaran tersebut. ”Ke depan kita akan memperbaiki itu,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Tengah-DIY Imik Eko Putro dibuat gugup dengan pertanyaan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Momen ini terjadi saat konferensi pers penindakan barang selundupan dan rokok ilegal di kawasan Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) Mejobo, Kudus, Jumat (3/10/2025) pagi.
Saat itu, Kakanwil Imik sedang menjelaskan barang hasil penindakannya kepada awak media dan Menteri Purbaya. di sela penjelasan tersebut, Menteri Purbaya langsung memberondong Kakanwil Bea Cukai Jateng-DIY itu dengan sejumlah pertanyaan.
”Ini hasil tangkapan selama berapa lama?, ada yang ditangkap tidak, kalau yang ditangkap diapakan, lalu bagaimana prosesnya,” kata Menkeu Purbaya.
”Anda belum selesai saya belum tanya anda, ini dari pabrik rokok dapat di lokasi, di trace enggak? Pabriknya diapain? Sudah berapa yang diproses? Ada yang ditangkap? Ditaroh di mana?,” cecar Purbaya pada Kanwil.
Dirjen dan Kakanwil pun sempat menjawab dengan gugup. Namun seluruhnya dijawab dan membuat Menkeu Purbaya cukup puas dengan jawabannya.
”Pokoknya pelaku penyelundupan ini jangan sampai lolos ya,” kata Purbaya.
Pada kesempatan tersebut juga Purbaya menambah kualitas pelayanan Bea Cukai. Ia tidak ingin ada yang bermain di dalam lingkaran tersebut. ”Ke depan kita akan memperbaiki itu,” ungkapnya.
Jumlah penindakan...
Selama periode Januari hingga September 2025, Bea Cukai mencatat 22.064 penindakan di bidang kepabeanan dan cukai dengan total nilai barang hasil penindakan mencapai Rp 6,8 triliun.
Dari jumlah tersebut, 7.824 penindakan di bidang kepabeanan bernilai Rp 5,5 triliun, sementara di bidang cukai tercatat 14.240 penindakan dengan nilai Rp1,3 triliun, termasuk penegahan rokok ilegal 813,3 juta batang dan minuman beralkohol sebanyak 211,6 ribu liter.
Tindak lanjut dari penindakan tersebut meliputi 147 penyidikan dengan 173 tersangka dan denda ultimum remidium sebesar Rp 122,4 miliar.
Sejak Satgas diberlakukan per 1 Juli 2025, kinerja pengawasan menunjukkan peningkatan signifikan. Di bidang kepabeanan terdapat 1.315 penindakan dengan nilai barang Rp 344,3 miliar.
Sementara di bidang cukai tercatat 5.450 penindakan dengan nilai barang Rp395 miliar, termasuk penegahan 328,3 juta batang rokok ilegal dan 65,2 ribu liter minuman beralkohol.
Selama periode Satgas, jumlah penindakan, nilai barang, jumlah rokok ilegal yang ditegah, dan nilai denda mengalami peningkatan 4,5 persen dari rata-rata bulanan sebelum pembentukan Satgas.