Rabu, 19 November 2025

 

Gerakan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Disdikpora Kudus dan Pusat Belajar Guru (PBG) dan Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Sementara itu di Kabupaten Sumbawa Barat, pendekatan berpikir komputasional telah diterapkan oleh 135 guru dan kepala sekolah dari 29 satuan PAUD yang difasilitasi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sejak tahun 2023.

”Pengalaman dari Kudus maupun Sumbawa Barat menunjukkan, proses berpikir komputasional ketika diterapkan secara konsisten, akan meningkatkan kemampuan kognitif, sosial-emosional, dan fisik motorik anak,”

Melalui kegiatan ini, Felicia berharap jika pelatihan ini bisa membantu meluruskan miskonsepsi jika berpikir komputasional adalah kurikulum atau kegiatan baru, melainkan proses berpikir terstruktur yang dibangun lewat kegiatan sehari-hari.

”Sesederhana pembiasaan cuci tangan atau bermain lompat karet. Yang menjadi pembedanya adalah cara guru memberikan contoh dan pertanyaan pemantik untuk membangun cara berpikir anak dalam suatu kegiatan,” tutupnya.

Terpisah, Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara Priyo Pramono menambahkan, berpikir komputasional menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi yang memiliki pola pikir adaptif.

”Potensinya semakin besar, semakin dini ditanamkan. Dengan kolaborasi bersama pendidik dan pemangku kepentingan dari berbagai provinsi, kami berharap langkah ini dapat mempercepat lahirnya sumber daya manusia yang siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Priyo.

Komentar