Pelatihan tersebut diperuntukkan bagi Siswa MA Nahdlatul Ulama Banat Kudus Guna Mendukung ketahanan pangan masa di depan. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium IPA MA NU Banat Kudus dan diikuti oleh 40 siswi kelas XI jurusan IPA.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dr Sri Widodo Agung Suedy ini melibatkan tim pengabdian dari Departemen Biologi UNDIP, yakni Prof Endah Dwi Hastuti, Prof. Erma Prihastanti, Dr. Sri Darmanti dan Lailia Nofiana sebagai anggota.
Turut mendampingi pula tim mahasiswa yang membantu pelaksanaan pelatihan di lapangan.
Dr. Sri Widodo Agung Suedy menjelaskan, tujuan utama program ini adalah meningkatkan pemahaman siswa madrasah terhadap konsep dasar metabolit sekunder, khususnya senyawa fenolik yang banyak terdapat pada tumbuhan tropis.
Senyawa fenolik dikenal memiliki berbagai manfaat, di antaranya sebagai antioksidan alami yang penting untuk kesehatan dan berpotensi dikembangkan dalam industri pangan serta farmasi.
”Melalui pelatihan ini, para siswi diperkenalkan pada metode sederhana untuk mendeteksi senyawa fenolik menggunakan reagen FeCl₃ (ferri klorida),” katanya.
Pelatihan berlangsung dalam beberapa tahapan, dimulai dari penyuluhan teori, praktik laboratorium, hingga sesi diskusi dan evaluasi.
Dalam sesi praktik, peserta melakukan ekstraksi sederhana dari daun dan batang tumbuhan lokal seperti jambu biji, sirih, dan teh hijau. Saat reagen FeCl₃ diteteskan, muncul perubahan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya senyawa fenolik.
”Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar peserta dalam melakukan eksperimen ilmiah secara langsung,” tambahnya.
Murianews, Kudus – Tim dosen Departemen Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Pengujian Kualitatif Kandungan Fenolik pada Tumbuhan.
Pelatihan tersebut diperuntukkan bagi Siswa MA Nahdlatul Ulama Banat Kudus Guna Mendukung ketahanan pangan masa di depan. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium IPA MA NU Banat Kudus dan diikuti oleh 40 siswi kelas XI jurusan IPA.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dr Sri Widodo Agung Suedy ini melibatkan tim pengabdian dari Departemen Biologi UNDIP, yakni Prof Endah Dwi Hastuti, Prof. Erma Prihastanti, Dr. Sri Darmanti dan Lailia Nofiana sebagai anggota.
Turut mendampingi pula tim mahasiswa yang membantu pelaksanaan pelatihan di lapangan.
Dr. Sri Widodo Agung Suedy menjelaskan, tujuan utama program ini adalah meningkatkan pemahaman siswa madrasah terhadap konsep dasar metabolit sekunder, khususnya senyawa fenolik yang banyak terdapat pada tumbuhan tropis.
Senyawa fenolik dikenal memiliki berbagai manfaat, di antaranya sebagai antioksidan alami yang penting untuk kesehatan dan berpotensi dikembangkan dalam industri pangan serta farmasi.
”Melalui pelatihan ini, para siswi diperkenalkan pada metode sederhana untuk mendeteksi senyawa fenolik menggunakan reagen FeCl₃ (ferri klorida),” katanya.
Pelatihan berlangsung dalam beberapa tahapan, dimulai dari penyuluhan teori, praktik laboratorium, hingga sesi diskusi dan evaluasi.
Dalam sesi praktik, peserta melakukan ekstraksi sederhana dari daun dan batang tumbuhan lokal seperti jambu biji, sirih, dan teh hijau. Saat reagen FeCl₃ diteteskan, muncul perubahan warna biru kehitaman yang menunjukkan adanya senyawa fenolik.
”Kegiatan ini menjadi pengalaman pertama bagi sebagian besar peserta dalam melakukan eksperimen ilmiah secara langsung,” tambahnya.
Meningkatkan keterampilan...
Sri berharap kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan laboratorium, tetapi juga menumbuhkan minat penelitian di kalangan pelajar madrasah.
”Siswa perlu diperkenalkan pada kegiatan ilmiah yang aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan memahami potensi tumbuhan lokal, mereka bisa berperan dalam mendukung ketahanan pangan berbasis sumber daya hayati,” ungkapnya.
Antusiasme peserta tampak tinggi selama kegiatan. Para siswi aktif bertanya dan berdiskusi mengenai hasil pengujian. Salah satu peserta, Aulia Rahma, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Kami jadi tahu bahwa daun-daun di sekitar kita punya kandungan yang bisa bermanfaat bagi kesehatan. Ini membuat kami lebih tertarik belajar biologi,” ujarnya.
Selain memberikan manfaat edukatif, kegiatan ini juga mempererat kerja sama antara UNDIP dan lembaga pendidikan menengah di daerah. Kepala MA NU Banat Kudus menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dengan topik yang lebih mendalam, seperti analisis kuantitatif fenolik atau uji aktivitas antioksidan.
Melalui program ini, UNDIP menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pendidikan sains di sekolah-sekolah, khususnya dalam mengenalkan pentingnya eksplorasi sumber daya hayati lokal sebagai fondasi inovasi ilmiah masa depan.