Rabu, 19 November 2025

Sri berharap kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan laboratorium, tetapi juga menumbuhkan minat penelitian di kalangan pelajar madrasah.

”Siswa perlu diperkenalkan pada kegiatan ilmiah yang aplikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dengan memahami potensi tumbuhan lokal, mereka bisa berperan dalam mendukung ketahanan pangan berbasis sumber daya hayati,” ungkapnya.

Antusiasme peserta tampak tinggi selama kegiatan. Para siswi aktif bertanya dan berdiskusi mengenai hasil pengujian. Salah satu peserta, Aulia Rahma, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini. “Kami jadi tahu bahwa daun-daun di sekitar kita punya kandungan yang bisa bermanfaat bagi kesehatan. Ini membuat kami lebih tertarik belajar biologi,” ujarnya.

Selain memberikan manfaat edukatif, kegiatan ini juga mempererat kerja sama antara UNDIP dan lembaga pendidikan menengah di daerah. Kepala MA NU Banat Kudus menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dengan topik yang lebih mendalam, seperti analisis kuantitatif fenolik atau uji aktivitas antioksidan.

Melalui program ini, UNDIP menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan pendidikan sains di sekolah-sekolah, khususnya dalam mengenalkan pentingnya eksplorasi sumber daya hayati lokal sebagai fondasi inovasi ilmiah masa depan.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler