”Jadi, jangan sekali-kali ada aparat dan bawahan yang bekerja tidak berintegritas, pasti akan ternoda kerja samanya,” tekannya.
”Saya enggak mau di antara kita ada yang tidak siap, tidak cekatan, tidak bersih, sehingga orang mau bantu kapok. Orang mau bantu kok dipersulit,” tutupnya.
Murianews, Kudus – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman atau Menteri PKP Maruarar Sirait atau Menteri Ara, menyentil jajaran dirjen-nya saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (6/11/2025).
Ara, menyentil salah satu dirjen PKP-nya saat mendapati bawahannya itu tidak siap saat ditanyai data lapangan mengenai target perbaikan rumah layak huni olehnya. Menteri Ara meminta jajarannya lebih menguasai lagi data saat berinteraksi di lapangan.
”Kalau ditanya bisa dijawab. Lain kali seperti itu, kalau ditanya bisa langsung dijawab, sehingga kita bisa profesional kerjanya,” kata Ara di sela sambutannya saat penyerahan bantuan rumah sederhana layak huni dari pihak swasta di Pasuruhan Kidul, Kudus.
Menteri Ara juga menekankan pentingnya profesionalisme dan transparansi data dalam menjalankan tugas, terutama saat berhadapan dengan pihak luar atau mitra kerja.
Ara juga menekankan, keterbukaan data sangat penting untuk mendukung upaya gotong royong yang sedang dijalankan kementeriannya dalam membangun hunian rakyat.
Selain menuntut penguasaan data, Menteri Ara juga memberikan peringatan keras mengenai integritas. Ia mengingatkan bawahannya agar tidak merusak upaya gotong royong yang melibatkan banyak pihak.
”Saya selalu keras, tegas, tidak terima uang dan barang. Kita bantu perizinan ke Pemda-Pemda,” tambahnya
Kolaborasi...
Menteri Maruar Sirait menekankan jika kolaborasi dalam program perumahan ini adalah yang terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah Indonesia, sehingga harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
”Jadi, jangan sekali-kali ada aparat dan bawahan yang bekerja tidak berintegritas, pasti akan ternoda kerja samanya,” tekannya.
Menteri Ara mengatakan Ia tidak akan mentolerir adanya aparat yang tidak siap, tidak cekatan, dan tidak bersih. Sikap tidak profesional dan tidak berintegritas dikhawatirkan akan membuat pihak yang berniat membantu pembangunan rumah rakyat menjadi kapok.
”Saya enggak mau di antara kita ada yang tidak siap, tidak cekatan, tidak bersih, sehingga orang mau bantu kapok. Orang mau bantu kok dipersulit,” tutupnya.
