Peristiwa yang berlangsung cepat ini merusak permukiman di Desa Tanjung Tiga, Desa Muara, dan Desa Langensari, yang tersebar di empat dusun.
Dalam video amatir yang beredar, tampak angin bertiup sangat kencang, menyebabkan genting rumah warga beterbangan dan berjatuhan. Warga terlihat panik dan berupaya menyelamatkan diri dengan berlindung di balik struktur bangunan.
Saat ini, warga mulai bahu-membahu membersihkan puing dan memperbaiki rumah yang terdampak.
Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari genting pecah, atap terlepas, tembok bangunan yang roboh, hingga atap baja ringan yang tercabut dan menimpa rumah di sekitarnya.
Ozi, salah satu warga yang rumahnya terdampak, menceritakan jika saat kejadian, hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Gemuruh petir juga menyertai kejadian. Ia dan keluarganya panik mendengar suara keras dari atap dan memilih tetap berada di dalam rumah.
"Angin datang sekitar 10 sampai 15 menit, dan datangnya dua kali. Kami lagi di dalam rumah, tidak berani keluar," ujar Ozi, dilansir dari detikjabar Sabtu (22/11/2025).
Murianews, Subang – Sebanyak 60 rumah warga di tiga desa di Kecamatan Blanakan, Subang, mengalami kerusakan setelah diterjang angin puting beliung pada Jumat (21/11/2025) sore.
Peristiwa yang berlangsung cepat ini merusak permukiman di Desa Tanjung Tiga, Desa Muara, dan Desa Langensari, yang tersebar di empat dusun.
Dalam video amatir yang beredar, tampak angin bertiup sangat kencang, menyebabkan genting rumah warga beterbangan dan berjatuhan. Warga terlihat panik dan berupaya menyelamatkan diri dengan berlindung di balik struktur bangunan.
Saat ini, warga mulai bahu-membahu membersihkan puing dan memperbaiki rumah yang terdampak.
Kerusakan yang terjadi bervariasi, mulai dari genting pecah, atap terlepas, tembok bangunan yang roboh, hingga atap baja ringan yang tercabut dan menimpa rumah di sekitarnya.
Ozi, salah satu warga yang rumahnya terdampak, menceritakan jika saat kejadian, hujan turun sangat deras disertai angin kencang. Gemuruh petir juga menyertai kejadian. Ia dan keluarganya panik mendengar suara keras dari atap dan memilih tetap berada di dalam rumah.
"Angin datang sekitar 10 sampai 15 menit, dan datangnya dua kali. Kami lagi di dalam rumah, tidak berani keluar," ujar Ozi, dilansir dari detikjabar Sabtu (22/11/2025).
Empat dusun...
Darna, Kepala Dusun Desa Muara, mengonfirmasi jikaa total 60 rumah mengalami kerusakan di empat dusun yang tersebar di tiga desa tersebut. Kerusakan terbanyak terpusat di Desa Muara, namun mayoritas adalah kerusakan sedang di bagian atap.
”Kemarin jam 5 sore angin hujan kencang mengakibatkan 60 rumah rusak, rata-rata rusak sedang di bagian atap,” kata Darna.
Meskipun demikian, beberapa titik mengalami kerusakan yang cukup parah. Darna mencontohkan, di salah satu barisan rumah, atap berbahan baja ringan terbang sejauh 20 meter dan menimpa atap rumah tetangga.
”Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Dampak yang paling parah hanya kerusakan pada properti dan atap rumah saja,” pungkasnya.