Rabu, 19 November 2025

Murianews, KudusUnit Polisi Satwa (K9) di Samapta Polres Kudus memiliki enam satwa anjing pelacak. Empat di antaranya berasal dari ras Rottweiler, satu dari ras Herder, dan satu dari ras Golden

Kanit Satwa K9 Samapta Polres Kudus Aiptu Nur Wahyu Mulyo Sejati memberi nama empat anjing pelacak ras Rottweiler-nya dengan nama Qiu, Castor, Jco, dan Hitler. Ras Herder ia beri nama Cika, dan ras Golden dengan nama July.

”Tiap ras punya keunggulannya masing-masing. Tergantung dengan tupoksi (tugas pokok),” ungkap Aiptu Wahyu, pada Murianews.com, Selasa (21/5/2024) di Polsek Jekulo.

Wahyu menambahkan, Cika anjing pelacak yang kini berusia 5 tahun dari ras Golden ini pernah melakukan operasi internasional pada saat KTT G20 di Bali tahun 2022 lalu.

Menurutnya, Cika memiliki kelebihan sebagai anjing yang tidak berisik, tenang dan mudah dilatih. Sehingga, Cika memiliki tugas sebagai anjing pelacak bahan peledak.

Pihaknya mengatakan, bagi anjing pelacak (Qiu, Castor, Jco, Hitler) digunakan sebagai Pengendali Massa (Dalmas) seperti saat terjadi demo atau PAM bola. Sedangkan, anjing pelacak July termasuk dalam satwa Pelacakan Umum. Seperti saat ada kasus orang hilang.

”Untuk makanan kita beri dog food dan daging kaleng untuk campuran ke makanannya,” ujar Wahyu.

Pemberian vaksin dan vitamin rutin dilakukan di petshop. Dengan anggaran perhari Rp 55 ribu untuk satu satwa. Yakni untuk makan sebanyak Rp 40 ribu, serta vitamin dan obat-obatan Rp 15 ribu.

Untuk Cika pelatihan dilakukan dua kali dalam satu pekan. Sebab, Cika sudah dianggap cukup terlatih dan pelatihan dilakukan hanya sebagai replay (pengulangan) agar anjing pelacak tersebut tidak cepat lupa.

”Untuk yang lain, bergantian tiga kali dalam satu pekan,” tambahnya.

Di Unit K9, hanya ada dua orang yang bertugas memelihara dan melatih satwa. Yakni Aiptu Wahyu dan Briptu Yosef.

Wahyu menambahkan, bagi polisi satwa terdapat pelatihan khusus yang perlu diambil. Yakni Pendidikan Kejuruan Bahan Peledak (Dikjur Handak). Pelatihan ini berlangsung selama dua bulan.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler