Strategi Khusus Pemkab Jepara Soal DBD Masih Belum Ada Hasilnya
Budi Santoso
Kamis, 29 Februari 2024 13:03:00
Murianews, Kudus – Menyikapi kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) yang terjadi di Jepara, Pemkab Jepara menyatakan telah menyiapkan strategi khusus. Namun hingga saat ini, penanganan DBD di Jepara seperti terseok-seok.
Banyaknya kasus DBD yang terjadi sudah membuat seluruh RS dan pusat pelayanan kesehatan di Jepara mengalami masalah. Penolakan terhadap pasien terjadi di sejumlah RS, terutama yang dikelola pihak swasta.
Hampir semua IGD (Instalasi Gawat Darurat) di sejumlah RS di Jepara dipenuhi pasien. Sehingga mereka yang datang akhirnya ditolak dengan alasan tidak ada bed dan ruangan yang bisa digunakan.
Situasi ini banyak menimbulkan masalah di lapangan. Banyak keluarga pasien terlibat perdebatan dengan para medis yang bertugas di masing-masing IGD rumah sakit.
Perkembangan terakhir berkemban informasi ada seorang pasien di wilayah Welahan meninggal dunia dalam perjalanan saat akan dicarikan tempat perawatan. Informasi sementara menyebut pasien ini ditolak salah satu RS di Mayong.
Kabar ini masih belum terkonfirmasi secara detail. Namun demikian, setidaknya telah cukup memberi gambaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Pemkab Jepara sendiri, sebelumnya telah menetapkan status Tanggap Darurat untuk DBD. Sekda Jepara, Edy Sujatmiko pada Sabtu (24/2/2024) juga sudah menyatakan, bahwa Pemkab Jepara telah menyiapkan strategi khusus soal DBD ini.
Namun demikian, sampai saat ini belum ada penjelasan rinci mengenai bagaimana strategi khusus untuk DBD itu akan dilaksanakan. Saat itu, Sekda Jepara mengumpulkan beberapa pihak di Pendopo Kabupaten Jepara.
Jika melihat perkembangan kasus DBD yang terjadi hingga saat ini, sepertinya strategi khusus Pemkab Jepara soal DBD ini belum ada hasilnya. Bahkan bisa dikatakan, perkembagan DBD di Jepara semakin tak terkendali.
Berdasarkan data per 22 Februari 2024, Dinkes Jepara mencatat telah ada 507 kasus. Jumlah itu terdiri dari 436 tersangka DBD, 62 kasus positif DBD, dan 9 orang meninggal.
Kini setelah sepekan, per Kamis (29/2/2024) kasus DBD di Jepara telah mengembang semakin mengkhawatirkan. Jumlah kasusnya sudah mencapai 824 kasus dengan 689 pasien suspek dan 120 pasien positif DBD. Sedangkan pasien yang meninggal menjadi 15 orang.



