Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Bentrok Polisi vs TNI yang terjadi di Sorong, Papua Barat, Minggu (14/4/2024) mendapatkan respon dari Kapolri dan Panglima TNI. Dua pucuk pimpinan menyatakan sudah tidak ada masalah dalam insiden ini.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bertemu di Jakarta untuk memberikan pernyataan mengenai bentrokan ini. Kepada awak media, dua pimpinan ini menyatakan masalah itu suda diselesaikan dengan baik.

"Sudah berangkulan, enggak ada masalah, sudah diselesaikan," kata Listyo tersenyum seraya merangkul Agus Subiyanto saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin (15/4/2024) seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, sejumlah personel Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong terlibat bentrokan fisik dengan anggota Brimob Polda Papua Barat Batalyon B Sorong pada Minggu (14/4) pagi sekitar pukul 09.30 WIT.

Bentrokan itu diduga kuat karena ada salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan Sorong. Selanjutnya, terjadi perkelahian antara sesama aparat keamanan ini.

Akibat bentrokan itu, sejumlah personel kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka. Selain itu, sejumlah fasilitas ikut dirusak, seperti Terminal Pelabuhan Laut Sorong, Polsek KP3 Laut, Pos Lantas Drive Thru Kuda Laut, dan dua Pos Pengamanan Idul Fitri Polresta Sorong Kota di Jalan Yos Sudarso, Kampung Baru.

Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir di Sorong, Minggu (14/4) malam, telah memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah setempat aman dan kondusif setelah terjadinya bentrok tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pasukan TNI dan Polri sedang melaksanakan kegiatan teritorial di wilayah Papua. Kegiatan teritorial tersebut bertujuan mempercepat pembangunan di daerah setempat.

"Kegiatan teritorial itu untuk mempercepat pembangunan, kemudian juga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di sana supaya masyarakat di sana sejahtera sama dengan di wilayah lainnya di luar Papua," ucap Agus.

Di sisi lain, Panglima TNI mengakui bahwa gangguan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih terjadi. Situasi ini memberi tantangan bagi para anggotanya saat menjalankan tugas di Papua.

"Kemarin Danramil saya (Danramil 1703-04 Aradide Letda Inf. Oktovianus Sogalrey, red) di sana ditembak, kemudian dibacok sampai gugur dan pada saat persemayaman pun masih diganggu. Jadi, gangguan-gangguan itu masih ada, kita tetap mengimbau kepada mereka agar tidak seperti itu," tutur Agus.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler