Berikutnya, penggunaan etanol sebagai campuran bensin juga dilakukn di Brasil. Pada 1931 Pemerintah Brasil bahkan mewajibkan pencampuran bahan bakar dengan minimal 5 persen etanol. Lalu masuk 1990-an ketentuan ini kemudian ditingkatkan menjadi 20 persen.
“Tebu telah menjadi bahan utama produksi etanol di Brasil selama lebih dari empat dekade, dan produk campuran yang umum digunakan adalah E5 dan E10,” jelas Sholihin.
Selanjutnya China, sebagai produsen etanol terbesar ketiga di dunia, menghasilkan sekitar 4 persen dari total produksi etanol dunia. Produksinya mencapai 2,57 juta ton pada 2022. Etanol di China dihasilka dari tanaman biji-bijian seperti jagung, gandum atau beras.
Sedangkan Thailand, sudah mengalai peningkatan jumlah produksi etanol. Pada 2014 mereka menghasilkan 1,05 miliar liter pada 2014. Lalu meningkat menjadi 1,61 miliar liter pada 2019. Etanol di Thailand diproduksi dari molase, tebu, dan singkong.
Pada April 2021, Thailand bahkan sudah memiliki 26 tempat penyulingan etanol. Sebagian besar pengoperasiannya dilakukan oleh perusahaan gula dan singkong berskala besar. Di Thailand, bensin wajib dicampur etanol dalam proporsi E10.
Murianews, Jakarta – Pemanfaatan Etanol di beberapa negara ternyata digunakan sebagai campuran BBM (Bahan Bakar Minyak). Etanol merupakan zat yang bisa dijadikan campura pada bensin dengan proporsi yang berbeda-beda.
Penayataan ini disampaikan oleh Peniliti Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sholihin. Seperti dilansir dari Antara, Jumat (8/11/2024), Sholikin menyatakan, Etanol bisa diterapkan pada mesin pembakaran dalam dengan dicampur dalam bensin.
Dengan proporsi berbeda, etanl bisa dicampur pada bensin. Namun di banyak negara banyak yang mencampurkan bensin dengan 5 persen atau 10 persen etanol.
Sholihin menyebut, Amerika Serikat adalah produsen terbesar etanol di dunia. Lonjakan produksi mereka sangat signifikan sejak tahun 1980. Etanol di AS sebagian besar dihasilkan dari jagung, melalui proses penggilingan kering (dry mill) atau basah (wet mill).
Sekitar 90 persen produksi etanol di Amerika Serikat dilakukan melalui penggilingan kering. Metode ini lebih dipilih karea lebih hemat biaya. Di Amerika Serikat, lebih dari 98 persen bensin mengandung campuran etanol dalam proporsi E10 atau campuran 10 persen.
Berikutnya......
Berikutnya, penggunaan etanol sebagai campuran bensin juga dilakukn di Brasil. Pada 1931 Pemerintah Brasil bahkan mewajibkan pencampuran bahan bakar dengan minimal 5 persen etanol. Lalu masuk 1990-an ketentuan ini kemudian ditingkatkan menjadi 20 persen.
“Tebu telah menjadi bahan utama produksi etanol di Brasil selama lebih dari empat dekade, dan produk campuran yang umum digunakan adalah E5 dan E10,” jelas Sholihin.
Selanjutnya China, sebagai produsen etanol terbesar ketiga di dunia, menghasilkan sekitar 4 persen dari total produksi etanol dunia. Produksinya mencapai 2,57 juta ton pada 2022. Etanol di China dihasilka dari tanaman biji-bijian seperti jagung, gandum atau beras.
Sedangkan Thailand, sudah mengalai peningkatan jumlah produksi etanol. Pada 2014 mereka menghasilkan 1,05 miliar liter pada 2014. Lalu meningkat menjadi 1,61 miliar liter pada 2019. Etanol di Thailand diproduksi dari molase, tebu, dan singkong.
Pada April 2021, Thailand bahkan sudah memiliki 26 tempat penyulingan etanol. Sebagian besar pengoperasiannya dilakukan oleh perusahaan gula dan singkong berskala besar. Di Thailand, bensin wajib dicampur etanol dalam proporsi E10.