Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus — Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena gaya hidup sederhana dan kepeduliannya terhadap kaum marginal, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu setempat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.

Rencana pemakaman Paus Fransiskus menegaskan warisan uniknya yang mencerminkan nilai-nilai hidup yang ia perjuangkan selama masa kepausannya. Menurut rencana Paus Fransiskus akan dimakamkan denga cara yang sederhana, berbeda dengan tradisi yang pernah ada.

Seperti dilansir dari The Mirror, kabar duka meninggalnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell dari Casa Santa Marta, kediaman sederhana Paus Fransiskus di dalam Vatikan. Kabar ini langsung meniupkan awan duka ke seluruh dunia.

Meninggal dunia dua bulan setelah menjalani perawatan untuk bronkitis di Rumah Sakit Gemelli, Roma, kondisi Paus Fransiskus memang sempat memburuk dalam beberapa waktu terakhir. Meski begitu, bahkan dalam masa-masa terakhirnya, ia tetap mengatur dan merevisi sendiri detail pemakamannya—sebuah tindakan yang mencerminkan kendali spiritual dan moral yang ia pegang sepanjang hidupnya.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, memutuskan untuk menanggalkan berbagai simbol kemegahan yang selama ini melekat pada pemakaman seorang paus. Dalam revisi upacara pemakaman yang diumumkan Vatikan pada November 2024, ia secara eksplisit menolak prosesi megah dan simbolis yang biasa dilakukan.

Menurut Monsinyur Diego Ravelli, pemimpin upacara liturgi Vatikan, jenazah Paus Fransiskus tidak akan dipajang di atas bir yang ditinggikan di Basilika Santo Petrus untuk dilihat umum, sebagaimana tradisi sebelumnya.

Sebaliknya, Paus Fransiskus akan disemayamkan dalam peti mati sederhana di dalam Basilika, di mana hanya pejabat gereja dan umat terbatas yang dapat memberikan penghormatan terakhir. Ia juga menghapus kebutuhan tiga peti mati bertingkat dari cemara, timah, dan ek.

"Ini adalah bagian dari upaya menegaskan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang gembala, bukan seorang penguasa duniawi," ujar Ravelli.

Sederhana...

  • 1
  • 2

Komentar