Thaksin Shinawatra bahkan bisa dikatakan telah melintasi batas antara bisnis dan politik dengan kelincahan yang jarang dimiliki oleh tokoh publik manapun. Kekayaan bersihnya, menurut Forbes mencapai $2,1 miliar pada tahun 2025 ini.
Namun, kegagalan itu justru menjadi titik balik untuk mendirikan Shin Corporation, sebuah konglomerasi telekomunikasi. Perusahaan inilah yang akhirnya menjadi fondasi kekayaan dan menjadikannya miliarder Thailand.
Langkah Thaksin terjun ke dunia politik dimulai pada tahun 1998 dengan mendirikan Partai Thai Rak Thai. Dalam pemilu 2001, partai ini meraih kemenangan mayoritas bersejarah. Pemerintahannya fokus pada pembangunan infrastruktur, program stimulus ekonomi, dan perawatan kesehatan murah untuk masyarakat pedesaan.
Kebijakan-kebijakan ini berhasil mengurangi kemiskinan dan memperkuat dukungannya di kalangan rakyat kecil. Tetapi itu pada awalnya, sebelum akhirnya kehilangan kepercayaan dari rakyat, sehingga harus melarikan diri ke luar negeri.
Murianews, Kudus – Selama lebih dari dua dekade, Thaksin Shinawatra telah mengalami transformasi luar biasa dalam kehidupannya. Dari hanya seorang Letnan Kolonel Polisi, ia menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Thailand.
Thaksin Shinawatra bahkan bisa dikatakan telah melintasi batas antara bisnis dan politik dengan kelincahan yang jarang dimiliki oleh tokoh publik manapun. Kekayaan bersihnya, menurut Forbes mencapai $2,1 miliar pada tahun 2025 ini.
Jumlah kekayaannya ini menjadikannya sebagai simbol kekuatan ekonomi yang tak terbantahkan di Thailand dan dunia. Thaksin memulai karier bisnisnya melalui sektor telekomunikasi, terutama lewat investasi di Advanced Info Service (AIS).
Dilansir dari namegolden.com, sosok ini bukan berasal dari keluarga kaya, melainkan membangun kekayaannya dari nol. Bersama istrinya, ia sempat meluncurkan sejumlah bisnis yang gagal saat masih menjadi petugas polisi.
Namun, kegagalan itu justru menjadi titik balik untuk mendirikan Shin Corporation, sebuah konglomerasi telekomunikasi. Perusahaan inilah yang akhirnya menjadi fondasi kekayaan dan menjadikannya miliarder Thailand.
Langkah Thaksin terjun ke dunia politik dimulai pada tahun 1998 dengan mendirikan Partai Thai Rak Thai. Dalam pemilu 2001, partai ini meraih kemenangan mayoritas bersejarah. Pemerintahannya fokus pada pembangunan infrastruktur, program stimulus ekonomi, dan perawatan kesehatan murah untuk masyarakat pedesaan.
Kebijakan-kebijakan ini berhasil mengurangi kemiskinan dan memperkuat dukungannya di kalangan rakyat kecil. Tetapi itu pada awalnya, sebelum akhirnya kehilangan kepercayaan dari rakyat, sehingga harus melarikan diri ke luar negeri.
Pengasingan...
Meski harus menjalani pengasingan selama 15 tahun di Dubai akibat tekanan hukum dan pembekuan aset, Thaksin Shinawatra tetap berpengaruh pada dunia politik Thailand. Ia berkomunikasi dengan pendukungnya melalui platform digital seperti Clubhouse dengan nama alias "Tony Woodsome".
Strategi digital ini membuatnya tetap mewarnai kehidupan politik di Thailand, kendati secara resmi tidak lagi berkuasa. Kepulangannya ke Thailand pada tahun 2023 menjadi sorotan media. Selanjutnya ia menerima menjalani hukuman yang sebagian besar dihabiskan di rumah sakit dengan alasan pengawasan medis khusus.
Meskipun masa hukumannya memicu kritik tentang imunitas elit, apa yang terjadi padanya telah menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Thaksin Shinawatra terhadap sistem hukum dan politik Thailand. Tak lama kemudian, putrinya Paetongtarn Shinawatra bahkan bisa merebut jabatan perdana menteri, meski masa jabatannya akhirnya terhenti pada Agustus 2025 lalu.
Investasi Thaksin Shinawatra beragam, termasuk di sektor real estat melalui SC Asset dan pertambangan asing. Semua itu membantunya menjaga stabilitas finansial bahkan pada saat pandemi melanda dunia. Thaksin dikabarkan juga berhasil memulihkan hampir $1 miliar dari aset yang dibekukan.
Hal ini memberi petunjuk tentang bagaimana pemahamannya yang mendalam tentang sistem keuangan global dan strategi investasi yang cermat. Popularitas Thaksin tetap tinggi di kalangan masyarakat tertentu di Thailand, meski menghadapi berbagai tuduhan korupsi, penggelapan pajak, dan penyembunyian saham.
Warisan politik dan finansial Thaksin sering dibandingkan dengan tokoh global seperti Donald Trump di Amerika Serikat dan Silvio Berlusconi di Italia. Seperti mereka, Thaksin juga menggunakan media, retorika populis, dan kekayaan pribadi untuk membentuk opini publik dan menumbuhkan loyalitas.
Kini Thaksin dipaksa mendekam ke penjara oleh Mahkamah Agung Thailand atas berbagai kasus korupsi yang dituduhkan padanya. Dengan kemampuan finansial, pengaruh dan dukungan politik, Thaksin diperkirakan tetap akan menjalani hukumannya dengan nyaman.