Jutaan Data Paspor Diduga Bocor, Kemenkominfo Masih Selidiki
Cholis Anwar
Rabu, 5 Juli 2023 21:06:35
Murianrws, Jakarta – Informasi mengenai bocornya jutaan data paspor dan penjualan data tersebut menjadi perhatian publik setelah diungkapkan oleh akun Twitter @secgron.
Akun tersebut mengklaim bahwa sekitar 34 juta data paspor baru-baru ini telah dibocorkan dan dijual secara ilegal.
Dalam cuitannya, akun @secgron menyebutkan bahwa data yang diduga bocor berisi informasi identitas pemilik paspor.
”Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan,” tulisnya, Rabu (5/7/2023).
Baca:
Bjorka Bocorkan Aplikasi PeduliLindungi, Semua Data Dinilai Valid Akun tersebut juga menuliskan jika data yang dipastikan bocor diantaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan sebagainya.
”Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?” tulis akun tersebut.
Pada portal yang disebutkan oleh akun tersebut, pelaku juga memberikan sampel data sebanyak 1 juta.”Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 hingga 2020,” tulis pengunggah.Penjual data yang menggunakan nama Bjorka mengklaim telah mengumpulkan 34,9 juta data paspor WNI dengan ukuran file sekitar 4 GB dalam kondisi terkompres. Data tersebut dijual dengan harga 10.000 dolar Amerika Serikat dalam format CSV.Menghadapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penjelasan. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong, mengatakan bahwa tim yang terdiri dari Kemenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Direktorat Jenderal Imigrasi masih melakukan penyelidikan.
Baca:
Bjorka Kembali Berulah, Diduga Bocorkan 44 Juta Data MyPertamina”Hasil sementara menunjukkan bahwa ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar,” ujar Usman Kansong mengutip Kompas.com, Rabu (5/7/2023).Meskipun demikian, hingga saat ini tim masih terus melakukan penelusuran terkait kasus ini.
[caption id="attachment_393530" align="alignleft" width="1360"]

Data paspor yang diduga bocor (Twitter @secgron)[/caption]
Murianrws, Jakarta – Informasi mengenai bocornya jutaan data paspor dan penjualan data tersebut menjadi perhatian publik setelah diungkapkan oleh akun Twitter @secgron.
Akun tersebut mengklaim bahwa sekitar 34 juta data paspor baru-baru ini telah dibocorkan dan dijual secara ilegal.
Dalam cuitannya, akun @secgron menyebutkan bahwa data yang diduga bocor berisi informasi identitas pemilik paspor.
”Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan,” tulisnya, Rabu (5/7/2023).
Baca:
Bjorka Bocorkan Aplikasi PeduliLindungi, Semua Data Dinilai Valid
Akun tersebut juga menuliskan jika data yang dipastikan bocor diantaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, dan sebagainya.
”Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?” tulis akun tersebut.
Pada portal yang disebutkan oleh akun tersebut, pelaku juga memberikan sampel data sebanyak 1 juta.
”Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 hingga 2020,” tulis pengunggah.
Penjual data yang menggunakan nama Bjorka mengklaim telah mengumpulkan 34,9 juta data paspor WNI dengan ukuran file sekitar 4 GB dalam kondisi terkompres. Data tersebut dijual dengan harga 10.000 dolar Amerika Serikat dalam format CSV.
Menghadapi hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penjelasan. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Usman Kansong, mengatakan bahwa tim yang terdiri dari Kemenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Direktorat Jenderal Imigrasi masih melakukan penyelidikan.
Baca:
Bjorka Kembali Berulah, Diduga Bocorkan 44 Juta Data MyPertamina
”Hasil sementara menunjukkan bahwa ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar,” ujar Usman Kansong mengutip Kompas.com, Rabu (5/7/2023).
Meskipun demikian, hingga saat ini tim masih terus melakukan penelusuran terkait kasus ini.