Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengungkapkan serangkaian alasan yang dianggapnya masih menjadi akar terjadinya kasus kekerasan di Papua. Menurut Andika, fenomena tersebut harus dilihat dari dua perspektif, yaitu dari sisi masyarakat Papua dan aparat keamanan.

”Dari oknum masyarakat di Papua sendiri, kenapa mereka dengan entengnya kemudian melakukan kekerasan? Sampai melakukan pembunuhan tanpa ada rasa bersalah,” ungkap Andika dalam acara GASPOL! mengutip Kompas.com, Sabtu (12/8/2023).

Andika menyoroti kurangnya akses merata terhadap pendidikan di Tanah Cenderawasih sebagai salah satu faktor yang turut mendorong kelanjutan kekerasan.

”Semakin banyak orang yang mendapatkan pendidikan, semakin tinggi nilai kemanusiaan yang mereka anut,” tegas mantan Kepala Staf TNI AD tersebut.

Sebagai respons atas masalah ini, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

”(Meskipun demikian) perkembangan masih tergolong lambat dan kewenangan diberikan kepada wakil presiden untuk mengkoordinir upaya tersebut,” tambah Andika.

Di sisi lain, Andika juga menggarisbawahi peran aparat TNI-Polri yang kadang turut terlibat dalam tindakan kekerasan di Papua.

”Dan inilah yang telah saya perbaiki ketika saya menjabat sebagai Panglima TNI. Kita tidak boleh terprovokasi. Dalam bertindak, kita harus mengikuti prosedur hukum yang berlaku,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andika menekankan bahwa aparat TNI-Polri harus mengkomunikasikan kepada masyarakat Papua bahwa tindakan tegas diambil berdasarkan alasan kuat.

”Sebagai contoh, jika mereka memproduksi senjata dan mengancam kita, kita harus melakukan tindakan tegas sebagai respons,” jelas Andika.

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler