Survei CSIS: 43,7 Persen Rakyat Indonesia Pilih Prabowo-Gibran
Cholis Anwar
Jumat, 29 Desember 2023 08:34:00
Murianews, Jakarta – Lembaga Survei Centre For Strategic and International Studies (CSIS), merilis hasil survei terkait dukungan masyarakat Indonesia terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-Cawapres) pada Pilpres 2024.
Menurut survei yang dilakukan pada periode 13-18 Desember 2023 pasca debat calon presiden, mayoritas rakyat Indonesia, memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dengan persentase 43,7 persen. Hasil ini menempatkan Prabowo-Gibran sebagai pasangan dengan tingkat elektabilitas tertinggi.
Direktur Eksekutif CSIS, Dr Yose Rizal Damuri mengatakan, Prabowo Subianto menduduki posisi teratas sebagai Capres paling populer dengan angka 97,2 persen. Sementara itu, capres dengan popularitas terendah adalah Ganjar Pranowo dengan angka 91,1 persen.
Survei tersebut juga mencatat alasan masyarakat dalam memilih calon presiden, yang melibatkan pertimbangan jujur, tidak korupsi, merakyat, dan tegas atau berwibawa.
”Mayoritas pemilih menginginkan calon presiden dengan latar belakang militer yang dianggap mampu bersikap tegas,” kata Yose Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima Murianews.com, Jumat (29/12/2023).
Dari tiga pasangan calon, Prabowo-Gibran adalah satu-satunya yang belum pernah disebut dalam sidang korupsi. Kemudian Mahfud Md. Sedangkan Ganjar Pranowo pernah disebut dalam sidang korupsi E-KTP. Demikian pula Muhaimin Iskandar dalam kasus sidang korupsi ”kardus durian” di sidang tipikor Menakertrans pada tahun 2011.
Dalam hal tingkat elektabilitas pasangan Capres, Prabowo-Gibran mendapat dukungan 43,7 persen dari seluruh provinsi di Indonesia. Disusul Anies-Muhaimin dengan 26,1 persen, dan Ganjar-Mahfud dengan 19,4 persen.
Berdasarkan zona geografis, Prabowo-Gibran unggul di sejumlah wilayah, termasuk Jawa Barat (50,9 persen), Jawa Timur (52 persen), Sulawesi dan Gorontalo (50 persen). Namun, pasangan ini kalah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ganjar-Mahfud memimpin di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sementara Anies-Imin hanya unggul di Jakarta dan Banten.



