Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan keprihatinannya terkait pergeseran arah pemilu belakangan ini.

Dalam pidato yang disampaikannya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-P, Rabu (10/1/2024), Megawati menyatakan banyak intimidasi yang terjadi. Menurutnya, hal ini membuat rakyat gelisah.

”Pencermatan saya, akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser, ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi,” ujar Megawati di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Dalam situasi yang menekan tersebut, Megawati menyampaikan rasa syukurnya karena rakyat tetap bersedia bergerak melawan intimidasi.

Ia menyoroti beberapa contoh perlawanan, termasuk dari mahasiswa, seorang ibu di Jawa Timur (Jatim), hingga Ketua RT di Jawa Tengah (Jateng), yang menentang intimidasi yang mereka hadapi.

Megawati menegaskan, Indonesia adalah negara merdeka dan berdaulat. Ia menolak adanya pihak-pihak tertentu yang merasa memiliki kekuasaan lebih dari rakyat.

”Memangnya rakyat mau kamu pentungin? Penjajah boleh kamu tembak, tapi kalau rakyat, no, no, no,” ungkap Megawati dengan tegas.

Dalam orasinya, Megawati menekankan bahwa kekuasaan seharusnya berada di tangan rakyat. Ia menyatakan bahwa pemilu bukanlah alat untuk elite politik melanggengkan kekuasaan dengan segala cara, melainkan sebagai wadah yang harus menjunjung tinggi moral dan etika.

”Kekuasaan itu tidak langgeng loh, yang langgeng itu yang di atas loh. Kekuasaan itu akan berhenti apa pun jabatannya. Kan sedih ya,” tambahnya.

Komentar

Berita Terkini