Pemilu 2024
Jokowi: Jangan Teriak Pemilu Curang, Laporkan ke Bawaslu dan MK
Cholis Anwar
Kamis, 15 Februari 2024 13:12:00
Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan semua pihak terkait dengan Pemilu 2024 untuk tidak sekadar menuding kecurangan tanpa membawa bukti yang cukup.
Dalam pernyataannya di JIExpo, Jakarta Pusat, pada Kamis (15/2/2024), Jokowi menekankan perlunya melaporkan kecurangan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Mahkamah Konstitusi (MK) jika ada bukti konkret yang mendukung klaim tersebut.
Menurut Jokowi, sistem penyelesaian sengketa terkait Pemilu telah diatur dengan jelas dalam undang-undang.
”Janganlah teriak-teriak (pemilu) curang, ada bukti bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK,” tegas Jokowi.
Presiden juga menyoroti bahwa dengan adanya pengawasan yang ketat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), praktik kecurangan akan sulit dilakukan.
Setiap kandidat baik dari Pileg maupun Pilpres memiliki saksi di TPS, ditambah dengan kehadiran Bawaslu dan aparat, sehingga pengawasan menjadi berlapis-lapis.
Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah dinyatakan menang dalam hasil hitung cepat dengan perolehan suara di atas 50 persen.
Menyikapi hasil tersebut, dua pasangan pesaing, yakni pasangan nomor urut 1, Anies-Muhaimin, dan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, mengklaim tengah mengumpulkan bukti terkait adanya kecurangan dalam Pilpres 2024.
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyatakan bahwa telah ditemukan banyak indikasi terkait kecurangan dalam proses tersebut.
”Cukup banyak, saya nggak bisa menghitung tapi cukup banyak. Dan kalau melihat temuan itu, bukan soal jumlahnya, tapi apakah temuan itu signifikan atau tidak,” kata Todung mengutip Kompas.com, Kamis (15/2/2024).



