Murianews, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa realisasi anggaran bantuan sosial (bansos) mencapai Rp 22,5 triliun hingga 29 Februari 2024. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 135,1 persen secara tahunan dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya.
”Anggaran bansos kita melonjak tajam dari Rp 9,6 triliun tahun lalu ke Rp 22,5 triliun atau naik 135,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/3/2024).
Menurutnya, sebagian besar alokasi bansos dialokasikan untuk Kementerian Sosial, khususnya untuk program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp 12,8 triliun.
Dana tersebut telah disalurkan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) serta kartu sembako bagi 18,7 juta KPM.
Selain itu, sebesar Rp 7,7 triliun dialokasikan untuk penerima bantuan iuran (PBI) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Di bidang pendidikan, bansos sebesar Rp 900 miliar diperuntukkan bagi program Indonesia Pintar (PIP) dan KIP kuliah untuk 105.000 mahasiswa.
Adapun Kementerian Agama (Kemenag) mendapatkan alokasi bansos sebesar Rp 1,1 triliun untuk bantuan PIP kepada 1,4 juta siswa serta KIP kuliah untuk 11.100 mahasiswa.
Terakhir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerima alokasi bansos sebesar Rp 800 miliar untuk penanganan bencana.
Peningkatan realisasi anggaran bansos ini terutama dipengaruhi oleh penyaluran PKM tahap 1 pada Januari dan penyaluran program kartu sembako pada Februari 2024.
Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa penyaluran bansos ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi, terutama dalam menghadapi situasi sulit akibat pandemi Covid-19.



