Hasto Sebut Kemajuan Era Jokowi, Tapi Ditopang Utang Raksasa
Cholis Anwar
Sabtu, 30 Maret 2024 16:32:00
Murianews, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, mengungkapkan pandangannya terkait kemajuan yang terjadi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah diskusi yang bertajuk ”Sing Waras Sing Menang” pada Sabtu (30/3/2024), Hasto menyampaikan bahwa meskipun terdapat beragam kemajuan, namun fenomena tersebut sebagian besar didorong oleh utang yang mencapai jumlah yang sangat besar.
”Kami pada awalnya memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi, namun seiring berjalannya waktu, kami menyadari bahwa kemajuan tersebut ternyata mengakibatkan terhimpitnya negara oleh utang yang sangat besar,” ungkap Hasto dikutip dari Kompas.com.
Menurut Hasto, utang pemerintah saja hampir mencapai 196 miliar dolar AS, dengan tambahan utang dari sektor swasta dan BUMN yang mendekati 220 miliar dolar AS.
”Ketika jumlah ini digabungkan, kami menghadapi potensi persoalan yang sangat serius di masa depan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Hasto juga menyoroti praktik nepotisme yang semakin menguat di sekitar lingkaran kekuasaan Jokowi. Ia menegaskan jika hal ini terlihat dengan jelas, khususnya dengan penunjukan Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Jokowi, sebagai Wali Kota Solo dan calon Wakil Presiden.
Sementara itu, sekretaris pribadi Jokowi, Devid Agus Yunanto, dikabarkan juga akan mencalonkan diri sebagai bupati Boyolali.
”Hal ini menunjukkan bahwa praktik nepotisme semakin terang-terangan di depan mata kita. Misalnya, pencalonan Devid sebagai calon bupati di Boyolali, yang jelas akan berpotensi merebut basis dari PDI Perjuangan yang selama ini menjadi penopang,” tegas Hasto.
Diketahui, pembiayaan utang pemerintah awal tahun ini mencapai Rp 8.300 triliun. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa posisi utang pemerintah masih terkendali.



